Judul : Because Of You
Genre : Romance, Friendship
Rating : G
Cast :
-Shin In Jung / author/ kamu
-Son Dongwoon
-Kim Jaejin
-Lee Gikwang -teman dongwoon
-Yang Yoseob -teman Dongwoon
hosh!! , kembali lagi, ini FF kedua yg saya buat. dan lagi-lagi Dongwoon yg jadi cast nya. hehehehe.
saya gak tau kenapa setiap mau nulis, selalu yang kepikiran itu Dongwoon. ckckckckckck
maaf kalau ada typo nya. dan ceritanya gak nyambung. trus gak sesuai judulnya -_-
*In jung POV*
Aku berlari
kecil, penuh kehati-hatian mengikuti sebuah bayangan yang telah berada jauh
didepanku. Bayangan itu sangat panjang, menandakan orang yang sedang ku kejar
bertubuh tinggi. Ya, Dongwoon memang bertubuh sangat tinggi. Dia siswa senior
di sekolahku. Saat pertama aku melihatnya melewati koridor depan kelasku, aku
langsung terpanah melihatnya. Dia bagaikan seorang aktor film yang sedang
syuting memakai seragam sekolah. Tubuhnya tinggi, dengan wajah yang tidak
seperti orang korea asli menjadi nilai plus mengapa banyak siswa yang
mengidolakannya. Dia memiliki wajah seperti orang yang mempunyai keturunan dari
Arab.
Aku rasa bukan
hanya aku yang tergila-gila padanya seperti ini. Banyak siswa lain yang bahkan
rela tidak memasuki kelas hanya untuk melihatnya belajar. Tapi kurasa dirikulah
yang paling gila. Itu terbukti dengan banyaknya orang yang mengakui kegilaanku
terhadapnya. Setiap hari aku mengikutinya kemanapun ia pergi, baik itu pulang
sekolah atau tidak. Aku sudah menjadi stalker nya selama 6 bulan teakhir ini.
Bayangannya
masih terlihat olehku. Namun semakin lama, semakin menjauh dariku. Dongwoon
berjalan lebih cepat dari biasanya. Hingga aku kehilangan bayangannya.
“Aku kehilangannya lagi.” Pikirku menyesal.
*In jung POV end
Kecepatan berjalan In jung berkurang. In jung berjalan
menjadi sangat lemas. Melewati lorong kecil yang sangat sepi. Tiba-tiba
seseorang menarik In jung dari belakang. Dia ingin berteriak namun orang itu
telah menutup mata dan mulutnya. Orang itu menghempas tubuh In jung kedinding
dan mencengkram kuat lengannya. In jung membuka mata dan kaget malihat siapa
yang ada dihadapannya
*Dongwoon POV
Aku hendak pulang kerumah, aku merasa sangat capek. Apalagi
ada masalah disekolah yang harus kuselesaikan. Aku bahkan tidak sempat melihat
wajah anak itu disekolah. Park In jung, adik kelasku yang sangat aku sukai
sejak pertama bertemu dengannya diumur 9 tahun. Aku pindah ke apartement yang
hanya berjarak beberapa meter dari apartementnya, sejak saat itulah aku
menyukainya. Tapi aku hanya tinggal disitu sekitar 6 bulan. Karena appa
dipindahkan kerja ke Busan.
Aku merasa ada yang mengikutiku. Aku mencoba melirik
kebelakang. Dan benar saja yang mengikutiku Shin In jung. Sebenarnya aku sangat
senang melihatnya mengikutiku seperti itu. Tapi aku tidak suka jika dia dekat
denganku. Aku terlalu berdebar-debar. Itu akan membuat imej ku yang cool akan
hilang. Masa sih aku berdebar-debar sama cewek.
*gengesian ih*
“Aku tidak bisa seperti ini. Dia terlalu membuatku
berdebar-debar” ucapku sebelum melakukan tindakan yg kupikir sangat bodoh.
*Dongwoon POV end
“Seonbae,!!!!” Pekik In jung.
“Iya ini aku. Wae?” jawab Dongwoon dengan santai tanpa ekspresi.
In jung terdiam melihat Dongwoon seperti itu. Ternyata
dia bukanlah orang yang seperti In jung lihat saat melewati koridor kelasnya.
Dongwoon sangat berbeda, ia sangat dingin kepada In jung. Tatapannya membuat In
jung menjadi kaku. Tatapan itu membuat In jung merasa seperti tatapan membunuh.
“Kenapa kau selalu mengikutiku? apa kau tidak punya
kehidupan?” bentak Dongwoon yang membuat In jung membulatkan matanya tak
percaya.
“Aniyo Seonbae. Aku hanya..” In jung mencoba menjawab,
tetapi Dongwoon langsung memotong perkataannya.
“Tidak bisakah kau menjadi orang normal yang menjalani
kehidupan biasa. Jangan mengikuti kehidupanku.” Bentak Dongwoon. Wajah In jung
memerah seiring dengan berakhirnya bentakan itu.
*Dongwoon POV
Aku meninggalkannya yang masih terpaku di lorong itu. Dari
jauh wajahnya terlihat sangat shock, Aku membentakknya. Itulah yang aku lakukan
tadi.
“Ya!! Son Dongwoon neo baboya..” bentakku pada diriku
sendiri. Memukul-mukul kepalaku frustasi.
*Dongwoon POV end
Sementara itu, In jung masih terpaku dilorong kecil itu.
Airmatanya mengalir. Lama-lama semakin deras. Kata-kata Dongwoon tadi bagaikan
pisau tajam yang menusuk hatinya. *author lebay*
Gelap. Lorong itu sangat gelap dan In jung
ditinggalkan sendirian disitu. In jung tidak ingin melihat kepergian Dongwoon. Dia
hanya menunduk seteah perlakuan itu. Airmatanya meluncur hebat menuju jalanan
tempat dia berdiri.
*In jung POV
Setelah ia pergi meninggalkanku, aku menangis. Itukah dia
yang sesungguhnya. Jadi selama ini itu semua hanya topeng. Sikap ramahnya itu
hanya sebuah topeng untuk menutupi sikap dinginnya itu.
Aku memutuskan untuk segera pulang dan ingin melupakan
semua kejadian ini. Aku melihat jam yang ada di handphone ku, ternyata sudah
jam 10 malam.
“apa ini ? kenapa banyak sekali panggilan tidak
terjawab dari Jaejin” aku mengecek semua panggilan tidak terjawab itu. Sambil memikirkan
apa yang terjadi. Lama terdiam lalu.
“babo, kau baru saja melupakan janjimu sama Jaejin, In
jung”.
Selama perjalanan pulang aku mecoba menghubungi
Jaejin. Tapi tak ada jawaban. Apa dia marah ?
_______________
Dikamarku,
aku hanya bengong dan masih memikirkan Dongwoon Seonbae. Semakin lama kerutan
didahiku muncul semakin banyak saat aku semakin mengingat kejadian itu. Aku,
aku sangat membencinya sekarang. Kalau saja dia aktor, mungkin aku akan menjadi
antis nya. Semua tentangnya yang selalu aku tulis dibuku pelajaranku, aku robek
dan kubuang ditempat sampah.
*In jung POV
end
In jung berjalan
dengan sangat lemas menuju halte bus. ia seperti orang yang tidak punya
semangat untuk hidup lagi. Walaupun sudah menyatakan diri untuk membenci
Dongwoon tapi, ia tidak bisa. Perlakuan Dongwoon seonbae kemarin membuatnya
patah hati. Dongwoon tak seperti yang In jung pikirkan selama ini. Orang ramah
dan selalu tersenyum itu, kemarin telah memarahinya habis-habisan.
Suasana
bus yang penuh, menambah sesak hati In jung. Terlihat seorang laki-laki yang
berseragam sama dengannya memperhatikannya dari belakang. In jung berbalik
untuk melihat siapa orang itu, namun terhenti saat hp nya berbunyi. Sms dari
Jaejin.
Kau dimana ? lama sekali kesekolah, cepatlah. Dasar kura-kura
MWO!!! Teriakku sedikit keras saat melihat sms itu. “Ya!!
kalau kau marah setidaknya berbicaralah dengan tenang, jangan mengataiku
kura-kura” kubalas sms nya dengan menulis kura-kura memakai huruf besar dan
diakhiri dengan banyak tanda seru .
In jung tersenyum. Setidaknya ia bisa melupakan
Dongwoon karena datangnya sms Jaejin tadi.
>skip time<
Hahahahahaha” suara Jaejin memenuhi isi kantin. In
jung menyesal telah menceritakan kejadian itu padanya
“jadi apa kau
akan berhenti menjadi Stalker sejati
Dongwoon Seonbae”? ucap jaejin keras dengan makanan yang memenuhi mulutnya. refleks
In jung memukul kepalanya. Apa dia ingin membunuhku, “Ya!! appooo,” rancaunya
setelah menelan semua makanan itu.
Belum In jung membalas perkataannya, yeoja-yeoja yang
ada di ujung sana mendadak heboh, ternyata Dongwoon Seonbae sedang menuju
kesini.
“ck, buat apa dia kesini, apa dia ingin mencari
sensasi lagi, apa dia sengaja ingin membuktikan kalau dia itu popular” umpat In
jung kecil yang hanya bisa didengar oleh Jaejin.
“plakk. Jaejin memukul kepala In jung. “Kau ini
benar-benar bodoh, tentu saja dia kesini ingin makan, dia itu manusia, dia
perlu makan” Jaejin menggeleng-geleng, ia berkata seperti ayah yang memarahi
anaknya.
In jung, nyengir kuda (?) mendengar Jaejin, In jung
sungguh tidak memikirkan hal itu, karena dia sudah telanjur benci melihat
Dongawoon seonbae.
Merekapun tertawa bersama, sekali-sekali kembali ribut,
saat salah seorang salah berbicara dan mendapat pukulan *dari tadi main
mukul-mukul mulu, gak capek* :D
Dongwoon POV
Sejak di bus tadi aku tidak melihatnya lagi. Apa dia
benar-benar membenciku, dan tidak ingin menguntitku lagi *ni bang onta pengen
banget di untit :D*
aku bersama teman-temanku, berjalan menuju kantin,
belum sampai dikantin, kami sudah disambut oleh teriak-teriakan yeoja-yeoja. Ya,
aku tau aku memang populer. hehehe
“seonbae, seonbae, seonbae” teriak mereka histeris
melihat Aku, yoseob dan Gikwang -temanku bergantian” kami bertiga hanya tersenyum.
Pandanganku kualihkan keseluruh kantin dan berharap
menemukan gadis itu. kepalaku berhenti. Melihat ke pojok kantin bagian
belakang, dia sedang tertawa lepas bersama temannya. Dan memukul satu sama
lain. Apa itu namja chingunya ? bantinku mengira-ngira.
“Dongwoon-a kajja, kita memesan makanan,” ajak
Gikwang, membuyarkan pandangku pada gadis itu.
“Ya!!, kau sedang apa. Dari tadi kau memandangi In jung terus” tegur Yoseob yang melihatku memandangi In jung dan tidak memakan makananku.
“eh, ani. Makan, makan.” Ajakku pada mereka, berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. Namun sayang Gikwang sudah terlanjur mencurigaiku. Hingga perkataannya membuatku terbatuk “apa kau menyukainya?” Aku diam tak merespon.
“Sudahlah, kau mengaku saja, sesama teman saja kau rahasiakan. Kami sudah tau kalau kau menyukainya” lanjut Gikwang menyenggol pinggang yoseob yang sedang asyik makan.
Aku ingin menyangkal tapi tak bisa. Dan aku hanya mengangguk.
“jinjja ?” Gikwang kaget dan bertanya padaku. Aku menyerngitan alis. Apa maksudnya?
“Benar kau menyukainya? Tadi itu aku hanya menebaknya, hahaha” Gikwang tertawa keras. Aku memukulnya. Siall, aku terjebak oleh sifat jailnya.
Yoseob yang dari tadi makan, mulai angkat bicara. “Ya!! kau ini tampan, pintar, dan juga kau ketua siswa disekolah ini kenapa tidak berani menyatakan cinta pada gadis lain. pasti gadis itu menerimamu, dia jugakan menyukaimu.”
Aku pun menceritakan sejadian semalam. Seperti dugaanku mereka kaget dan memarahiku.
“michosso, kau ingin membuatnya membencimu.” Bentak yoseob berdiri, aku tau itu sebuah bentakkan yang menunjukkan bahwa dia peduli denganku.
Kulihat In jung yang dari tadi makan bersama temannya itu terlihat kaget. Begitu juga temannya. Bahkan semua orang yang ada disini.
Aku, Gikwang memukul perut yoseob yang membuatnya langsung terduduk.
“ya!!, aku terlalu gugup kalau dia berada didekatku, dia selalu mengikutiku setiap pulang sekolah.” Ucapku berbisik pada mereka.
*Dongwoon POVend
*In jung POV
Yoseob seonbae terteriak. Aku yg asyik makan dan
berbicara dengan Jaejin terdiam seketika.
Ya!! kau ini tampan, pintar, dan juga kau ketua siswa disekolah ini
kenapa tidak berani menyatakan cinta pada gadis lain. pasti gadis itu
menerimamu, dia jugakan menyukaimu.”
Bentakan yoseob seonbae itu mebuatku kaget, apa
Dongwoon seonbae sedang menyukai seseorang ?
*In jung POVend
Karena mulai hari ini In jung sudah bertekad untuk
tidak menjadi stalker Dongwoon, waktu istirahat yang biasa dia gunakan untuk
menguntit Dongwoon dia gunakan bersama Jaejin. Mereka sedang asik mengobrol di
ujung koridor sekolah.
Sudah 3 hari In jung tidak menjadi penguntit Dongwoon.
Ia merasa berbeda, namun itulah yang memang harus dia lakukan. In jung sudah
telanjur kecewa pada sikap Dongwoon malam itu tapi sulit masih baginya untuk
membenci Dongwoon sepenuhnya.
“Jadi kau benar-benar akan menyerah? Kau tidak mau
menyukai Dongwoon seonbae lagi?
Tanya Jaejin pada In jung. Mereka sedang berada di
café ice cream.
“Ehm, molla.” Jawab in jung lalu memasukkan ice cream
kedalam mulutnya.
“Kau benar-benar tidak bisa melupakannya, lihat
dirimu, sudah 3 hari tidak menguntitnya, hidupmu jadi tidak bersemangat” Ucap
Jaejin seenaknya.
“Ya, ya, ya.. lihat itu siapa yang masuk. Dongwwon
seonbae dan 2 temannya.” Lanjut jaejin heboh memberitahu In jung . Namun ia tidak ingin melihatnya.
*Dongwon POV
Aku sudah janji pada 2 makhluk ini untuk mentraktir
mereka makan ice cream, dan saat memasuki café ini, aku melihat In jung
lagi-lagi dengan temannya, yang sekarang ku ketahui bernama Jaejin, Kim Jaejin.
Apa benar pacaran ?
“Wah, tidak salah kau mengajak kami kesini, kita
bertemu dengan mereka” tunjuk Gikwang pada In jung dan Jaejin
Aku hanya mengangguk tidak semangat. Memesan ice cream
yang akan kami makan.
“kenapa Bro? kok gak semangat? Tuh pujaan hatimu ada?”
Yoseob mulai menggodaku. *sok gahol*
“Ya, mereka itu pacaran. Mana mungkin aku …”
Belum selesai aku berbicara, yoseob llangsung
memotongnya.
“siapa bilang mereka pacaran? Kau sungguh sok tahu,
mereka hanya sahabat. Sahabat sejak kecil” Yoseob menjelaskan. Aku heran kenapa
Yoseob bisa tahu ?
“Apa kau menjadi bodoh karena In jung, kau lupa dia
itu ikut ekskul paduan suara -_- dan aku seniornya” ucap Yoseob peda padaku.
“ah, arra, arra. Hehehe” aku tersenyum kecut.
*Dongwoon POVend
In jung dan Jaejin berjalan keluar café. Namun In jung
sengaja untuk tidak melihat Dongwoon seonbae dan teman-temannya. Jaejin melihat
dari tersenyum namun segera ditarik dengan In jung.
“Lihat, bahkan melihatku saja da tidak mau.” Ucap dongwoon
putus asa.
-TBC-
gimana? gaje? banyak typo nya ? Sampai sini dulu ya, lagi blank ni:D ntar kapan2 dilanjutin . tunggu Part 2 nya . bye-bye .. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar