Senin, 11 November 2013

[FF] Agreement PART 1/?



Author : Littemoonc
Genre: Romance, Married Life.
Rate: PG 15+
Length: Series
Cast:
~Cho Kyuhyun
~Shin Hyein
~Park Nara
~Lee Donghae
~Lee Hyukjae
~Yang Yoseob
~Cho’s Family

Disclamer: FF ini murni hasil imajinasiku yg tiba-tiba aja muncul. Daripada ngambur gak jelas mending berbagi imajinasi :D. kalau ada typo harap maklum ya, typo itu manusiawi. Don’t copy copy! Don’t bash!

Hai hai, annyeong.. pada kaget ya.. kok castnya beda sih.. oke ini yang beda cuma marga Hyein doang kok.. Kim jadi Shin gak papakan??.. trus cast nya lebih banyak aku masukin supaya rame gimana gitu..:D tapi dipart ini cuma Kyu, Hyein, Hyuk sama Hae aja yg muncul.. bebeb aku si seob belum.. *apedah
kalau ada yg gak suka, komen aja. atau mention ke twitter aku, ntar aku perbaiki. okay??

Ini memang bukan FF pertama yang aku publish. Tapi ini FF yg bener-bener FF pertama yang aku publish(?) Happy reading *bow*



Apa untuk mencintai seseorang itu sesulit ini? Apa aku tidak bisa untuk sekedar mencintainya. Tapi mengapa saat aku sudah mulai mencintainya, mengapa semuanya terasa sesakit ini. Terlalu sakit bagiku, karena dia perlahan-lahan mulai berubah –Kyuhyun-
Apa mencintaimu itu sebuah kesalahan? Walaupun sakit, tapi aku tetap menerima semua ini. Aku mencintaimu, karena itu aku bertahan sampai akhir. Tapi jika itu membuatmu tidak bahagia, maka aku siap melepasmu. –Kim Hyein-
-THE STORY IS BEGIN-



Aku.. Pantaskah aku mencintaimu?

Cuaca pagi hari diawal musim semi ini sangat bagus.  Bunga-bunga sudah mulai bermekaran memperlihatkan warna-warna yang sangat indah. Ditaman ini banyak sekali muda-mudi yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Namun ada sesosok gadis terlihat sendirian dibawah pohon teduh dipinggir taman. Berada sendirian ditengah ramainya orang lain yang saling berinteraksi bukankah itu aneh? Mungkin orang-orang akan berfikir kalau gadis itu penyendiri, tidak punya teman, atau bahkan tidak bisa bergaul. Dan kalau itu yang dipirkan orang-orang maka pemikiran mereka tepat. Gadis itu sedang membaca buku dengan hard cover yang kira-kira setebal 5 cm. Ilmu Kedokteran Tingkat 1- Judul buku itu. *author ngasal*


Teriakan mulai terdengar tatkala audy hitam berhenti tepat di depan gerbang taman. Lalu keluarlah laki-laki berperawakan tinggi, berkulit putih susu, rambut ikal kecoklatan, hidung mancung, tatapan mata yang tajam, dengan garis wajah yang tegas. Sekilas jika melihat tatapannya dia terkesan angkuh. Segera laki-laki itu memakai kacamata hitamnya dan berjalan melewati taman. Semakin ia melangkah maka teriakan yang terdengar akan semakin nyaring. Siapa yang berterteriak? Tentu saja penggemarnya.




*Hyein POV*

Sekali lagi aku hanya menghembuskan nafas kasar. Bahkan dicuaca yang cerah ini hatiku tetap saja suram. Aku jadi tidak konsentrasi membaca buku yang sedang berada dipangkuanku. Tentu saja seperti itu. apa aku bisa berpikir tenang sedangkan sekolahku terancam putus hanya karena biaya? Oh ayolah, aku harus bisa mengubah hidupku. Dan hanya dengan mewujudkan cita-citaku maka hidupku akan berubah.
“ottokhee?” gumamku pelan.

Suasana damai tiba-tiba saja rusak dengan teriakan dari gadis-gadis lain. Aku tahu itu pasti dia. Apa setiap dia datang suasana harus berubah jadi heboh begini? Dari sini aku dapat melihat dia keluar dari audy hitamnya. Dan segera melewati taman yang dipenuhi mahasiswa lain. Bahkan saat berjalan ditengah orang-orang yang asik menikmati ketampanannya dia tetap saja terlihat bersinar. Ya aku akui dia memang tampan, sangat tampan. Dan harus kuakui juga kalau aku menyukainya. Tentu saja aku bukan tipe gadis yang dapat memperlihatkan rasa sukaku pada seseorang, aku bukan seperti gadis-gadis yang tengah mengikutinya. Aku masih tahu diri untuk tidak mendekatinya dan melakukan apa yang gadis lain lakukan. Karena jika aku melakukannya, maka aku akan menjadi bahan ejekan seluruh kampus.

Dia tampan dengan IQ sangat tinggi, dan sangat kaya. Sedangkan aku? Aku hanya gadis miskin dengan wajah yang menurutku tidak menarik dan juga kepintaran yang rata-rata. Belum lagi penampilanku dengan rambut yang selalu kuingkat yang membuat kesan ‘kampungan’ sangat jelas dimata orang lain.

“Aku menyukaimu sejak dulu.”


*Hyein POV end*


*Kyuhyun POV*

Sejak keluar dari mobil aku selalu saja diikuti oleh para penggemarku. Penggemar? Ah rasanya memang cocok untukku. Aigoo, apa kau setampan itu Cho Kyuhyun? Ya aku memang tampan. Bangga aku sangat bangga. Aku melewati mereka dengan wajah seperti biasa. Ekpresi yang sudah muncul sejak aku kecil. Datar dan dingin.

Seharusnya ini menjadi hari yang bagus, karena cuacanya sangat cerah. Tapi pikiranku sedang sangat kacau. Aku masih berjalan menuju gedung universitas dengan masih diikuti oleh banyak gadis. Apa mereka tidak bosan mengikutiku terus. Ingin rasanya aku membentak mereka, tapi kuurungkan karena itu dapat merusak image ku yang cuek. Aku berjalan lurus tanpa melihat kekanan maupun kiri, namun ekor mataku masih dapat menangkap sosok gadis yang duduk dibawah pohon teduh dipinggir taman.

“Hah? Siapa gadis itu? gayanya kampungan sekali. Hahaha pantas saja dia sendirian. Mana ada yang mau berteman dengannya” cibirku dalam hati dan tersenyum merendahkan. Tiba-tiba..

“KYAA, dia tersenyum. Apa kalian melihatnya tadi?”
“jinjja? Ah, aku tidak melihatnya”
“iya, iya aku melihatnya. Manis sekali…”
“argghhh, aku bisa gila melihat senyumanmuu”

Apa-apaan ini? Apa mata mereka baik-baik saja. Sudah jelas senyumku itu senyum merendahkan, kenapa malah dibilang manis? Atau senyumku memang manis? Aishh. Terserah. Yang jelas aku sangat menyesal karena sudah tersenyum. Lihat, teriakan gadis-gadis ini malah tambah memekakkan telingaku.


*kyuhyun POV end*


“Kyuhyun-ah.. kenapa wajahmu jelek begitu? hahaha…” Ejek eunhyuk saat melihat kyuhyun melamun disofa markas(?) mereka.
Kyuhyun yang daritadi melamun tentu saja tidak mendengar apa yang tadi eunhyuk katakan. Keadaan seperti itu justru membuat eunhyuk semakin menjadi ingin menggoda kyuhyun.
“Setan jelek.. kenapa kau diam saja? Apa kau kehilangan belahan jiwamu? Aku tidak melihat kau memainkannya?” lanjut eunhyuk, sebenarnya eunhyuk juga penasaran kenapa seharian ini kyuhyun belum memegang PSP kesayangannya. Bisa dibilang PSP itu pacar kyuhyun._.
Kyuhyun masih saja diam. Setelah banyakknya ejekan yang dikatakan Eunhyuk, bukan tidak mungkin Kyuhyun tidak mendengar apa yang dikatakan eunhyuk, tapi dia masih sibuk dengan pikirannya kali ini. Entah apa yang membuat kyuhyun evil menjadi diam.

*FLASHBACK*

“Hyunnie, cepat turun. Ayo kita sarapan sama-sama” teriak Ny. Cho dari ruang makan dilantai satu.
Entah itu sudah teriakan keberapa yang keluar dari mulut Ny. Cho. Teriakan itu tentu saja tidak mempan buat kyuhyun yang sangat susah untuk bangun pagi.
“Ahra ya, kau bangunkan Kyuhyun dikamarnya. Jangan sampai kita melewatkan sarapan bersama. Jarangkan kita berkumpul seperti ini.”
“Tapikan eomma..” Ahra hendak menolak tapi ucapannya segera dipotong oleh eommanya.
“Tidak ada alasan Ahra ya. cepat bangunkan adikmu”
“Ne.. ne eommaa” ucap Ahra malas dan segera menuju kekamar kyuhyun.
“Dasar setan kecil jerawat pemalas. Pagi-pagi sudah menyusahkan, tunggu saja pembalasanku nanti.” Seringai Ahra saat didepan pintu kamar Kyuhyun.

“Yakk!! Setan bangun. Aku capek disuruh eomma terus membangunkanmu. Dasar pemalas. Cepat bangun!!” bentak Ahra pada adiknya itu. Rupanya bentakan Ahra yang berpotensi memecahkan gendang telinga orang tidak mempan untuk membangunkan Kyuhyun.

“Hoh, apa anak ini mati-_-.” Pikir Ahra. Namun segera ia buang pikiran itu jauh-jauh. Biar bagaimanapun Kyuhyun adalah adik tersayangnya tentu saja dia tidak ingin itu terjadi. Ahra menggoyang-goyangkan betis kyuhyun dengan kakinya dan masih saja tidak berhasil. Hingga pandangannya tertuju pada meja belajar kyuhyun. Pada benda kecil yang bisa membuatnya jadi ingin menyumpal mulut kyuhyun jika kyuhyun sudah mulai memainkannya- PSP..

“Kyuhyun-ah~~… PSP mu.. apa kau tidak sayang padanya?” ucap Ahra lembut dan.. “YAK KYUHYUN. KALAU KAU TIDAK BANGUN SEKARANG AKU PASTIKAN SAAT KAU BANGUN NANTI PSP MU AKAN JADI POTONGAN PUZZLE YANG TIDAK BISA DISELESAIKAN! KAU INI SUSAH SEKALI BANGUN BAGAIMANA KALAU KAU SUDAH PUNYA ISTRI NANTI HAH?” lanjut Ahra teriak tepat didepan wajah Kyuhyun. Kyuhyun yang sesaat sebelum Ahra teriak sudah setengah membuka matanya seketika kaget.

“NOONAAA!! Kenapa berteriak seperti itu, kau pikir aku tuli hah? Dan apa? Kalau aku punya istri? Aku ini masih muda. Aku belum mau menikah.” Teriak kyuhyun masih dengan wajah shocknya.
“Akhirnya kau bangun, cepat turun. Eomma sudah menyiapkan sarapan. Ckck, aku turut prihatin melihat calon istrimu nanti, setan kecil. Hahahaha” Ahra masih saja mengejek adiknya itu.

“Yak! Aku justru prihatin melihat calon suamimu nanti bag…” Sebelum kata-kata tajam keluar dari mulut Kyuhyun, Ahra segera keluar dari kamar adiknya itu.
“Oh, aku lupa. Ini belahan jiwamu ku kembalikan.” Ahra melempar PSP Kyuhyun namun Kyuhyun tidak berhasil menangkapnya, alhasil PSP itu jatuh disamping ranjang Kyuhyun.

“NOONAAAA!!”

__

“Kyuhyun-ah, sekarang kuliahmu sudah semester akhirkan? Setelah lulus apa yang akan kau lakukan?” Tanya Tuan Cho kepada anak laki-lakinya itu ditengah sarapan yang sedang berlangsung.
“Entahlah appa. Aku mungkin akan menganggur untuk sementara waktu hingga orang seusiaku juga lulus.” Jawab Kyuhyun santai.
“Bagaimana kalau kau menikah saja Kyuhyun-ah? Usul Ny. Cho. Sebenarnya itu bukan murni usul dari Ny. Cho. Melainkan memang sudah rencana keluarga Cho. Kyuhyun yang daritadi tetap saja makan dan tidak tertarik tentang apa yang dibicarakan orang tuanya jadi tersedak.
“Uk.. uhukk..”
“Ne, Kyuhyun-ah… Eomma aku setuju.” Sambar Ahra cepat sebelum adiknya bicara.
5 detik Kyuhyun terdiam dan langsung berbicara
“Maksud eomma? Aku djodohkan?” Tanya Kyuhyun dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan,
“Wah, ternyata uri kyuhyun memang pintar. Dalam sekejap kau sudah tahu maksud pembicaraan ini.” Ucap Tuan Cho bangga.
Kyuhyun menggeleng. Ini bukan saatnya bangga akan kepintaran. Ini bukan saatnya ia senang mendapatkan pujian. Ini saatnya untuk menolak. Menolak. Menolak..
“Andwee. Aku tidak mau.” Jawab Kyuhyun mulai panik. Bagaimana mungkin? Dia tidak ingin menikah muda. Dia masih ingin bebas.
“Kenapa? Bukankah itu jalan terbaik Kyuhyun-ah. Selama kau menunggu teman seusiamu lulus, seharusnya ada yang menemanimu. Lihat sekarang, kau bahkan tidak pernah memperkenalkan pacarmu pada appa dan eomma. Setidaknya kau harus punya pacar Kyuhyun-ah. Dan Appa rasa orang ini cocok untuk jadi pacarmu, bahkan calon istrimu.
“Aniyo. Aku tidak butuh ditemani. Aku masih punya PSP. Eunhyuk dan Donghae. Mereka semua selalu ada buatku.” Kyuhyun makin panic. Bagaimana mungkin ia mengeluarkan perkataan seperti itu disaat genting seperti ini. Itu pasti akan jadi boomerang buatnya.
“Lihat? Bahkan yang menemanimu hanya sebuah benda mati dan siapa? Eunhyuk Donghae? ayolah kyu, mereka tidak akan selamanya ada untukmu. Kalau mereka sudah punya pacar, appa yakin kau bahkan akan jarang bertemu dengar mereka.” Benar apa kata Kyuhyun. Appanya berhasil menyerang Kyuhyun dengan alasan konyol yang Kyuhyun ucapkan.
“Ne.. Kyuhyun-ah.. terima saja perjodohan ini ya.” bujuk Ny. Cho.
“Setan kau harus menerimanya. Selama ini aku jarang sekali melihatmu bersama gadis, bahkan tidak pernah, apa jangan-jangan kau..”
“YAKK NOONAA? APA MAKSUDMU? AKU MASIH NORMAL, TUAA”
“MWO, APA KATAMU? TUA?”
“IYA, KAU MEMANG TUA. KAU SAJA YANG DIJODOHKAN”
“AKU SUDAH PUNYA TUNANGAN BODOH. KALAU KAU TIDAK MAU DIJODOHKAN, SETIDAKNYA PERKENALKAN YEOCHIN-MU PADA KAMI”

Sejenak Kyuhyun menimang perkataan noonannya itu.. lalu ia melihat satu persatu wajah appa, eomma, dan noonanya..
Kyuhyun menghela napas dan berkata “Baik, aku akan bawa pacarku besok lusa kesini. Setelah kalian melihatnya, aku harap tidak ada lagi perjodohan sepet ini.” Kyuhyun segera berddiri meninggalkan meja makan dan berangkat ke kampus.

“See, aku berhasilkan appa, eomma? Kyuhyun itu mudah dipancing.. emosinya gampang tersulut. Hahaha” Bangga Ahra pada dirinya.
“Appa, rasa sifat setan Kyuhyun itu turun darimu ahra ya..”
“APPPAAA”


*FLASHBACK OFF*

Kyuhyun masih diam tak bergeming. Semetara Donghae berusaha menyuruh Eunhyuk untuk diam. Namun, hal itu justru membuat sedikit pedebatan antara mereka berdua.

“Hyung.. bisakah kalian diam?” perkataan Kyuhyun itu memang tidaklah besar, namun masih bisa ditangkap oleh telinga kedua sahabatnya itu. Donghae dan Eunhyuk terdiam. Mereka saling berpandangan, lalu Eunhyuk segera mengeluarkan smartphonenya.
“Kyu, bisa kau ulangi apa yang baru kau katakan?” pinta Eunhyuk masih dengan memegang smartphonenya.
Kyuhyun memijit dahinya sebentar, entah apa yang sedang dilakukan oleh Eunhyuk sekarang.
“Waeyo, hyung? Aku hanya ingin kalian diam sebentar.”
“Daebaakk. Kyuhyun baru saja memanggil kita Hyung Donghae-ah, aku sudah merekamnya.. sini kau dengar”
“Assaa!! Akhirnya. Kyuhyun sadar kalau dia lebih muda dari kita hyukie ..” timpal Donghae dengan wajah berseri-seri.
“kau dengar? Waeyo? Wahahaha, dia bahkan bicara formal dengan kita.” Lanjut eunhyuk yang dibalas anggukan semangat dari Donghae.
“Hyungg.. aku sedang tidak ingin bercanda. Bisakah kalan diam. Aku pusing mendengar suara cempreng kalian.”
“Ah, mian Kyuhyun-ah. Kami hanya ingin mengabadikan momen penting dan bersejarah ini.”
Ucap Donghae sok polos. Ingin sekali Kyuhyun menjitak kepala temannya itu. Namun Kyuhyun sedang malas untuk bergerak dari posisinya sekarang. Donghae yang melihat respon Kyuhyun seperti itu langsung mendekati Kyuhyun. Kyuhyun yang biasanya, pasti akan segera meledak-ledak jika mendengar alasan konyol seperti itu, namun kali ini berbeda. Dan itu membuat Donghae khawatir.
“Kau kenapa Kyuhyun-ah? Apa kau ada masalah?” Tanya Donghae hati-hati dan memberi isyarat kepada Eunhyuk untuk mendekat kearah mereka. Kyuhyun memangdangi kedua temannya itu menghebuskan napas berat dan mulai bercerita.

___

“Jadi, kau dijodohkan dan kau menolaknya. Lalu kau berkata bahwa kau akan membawa yeoja chingu mu supaya perjodohan itu dibatalkan?” Kyuhyun mengangguk lemah,
“Aigoo, kyuhyun-ah, punya pacar saja tidak. Bagaimana kau ini.” Kesal Eunhyuk.
“Tidak, tidak.. Kyuhyun memang tidak punya pacar sekarang. Namun Kyuhyun bisa punya pacar jika dia mau. Apa gunanya wajah tampanmu itu, apa gunanya kepopuleranmu itu. kau bisa mendapatkan gadis yang kau inginkan hanya dengan mejentikkan jarimu.” Jelas Donghae penuh dengan aura positifnya.
“Maksudmu? Menjentikkan jari? Kyuhyun bukan Jin hae yaa” Sanggah Eunhyuk. Kyuhyun yang mendengar ucapan Eunhyuk hanya menggelang, bagaimana mungkin ia tidak mengerti maksud kata itu.
“Itu hanya humpamaan bodoh! Kemana saja kau saat pelajaran bahasa korea di SMP dulu hah?-_-.” Emosi Donghae menjawab pertanyaan teman bodohnya itu yang hanya dibalas cengiran oleh Eunhyuk.
“Cah.. sekarang ayo kita cari pacar untukmu Kyuhyun-ah.. aku rasa mereka banyak bertebaran ditaman kampus” ucap Donghae seenaknya. Lalu berjalan didepan Kyuhyun.
“Yaa!! Donghae, Eunhyuk tunggu aku..”
“Mwo ya? mana panggilan Hyungmu itu?”
“Hahaha, bukankah kalian bilang itu momean langka? Itu hanya terjadi saat aku khilaf(?)”
“Huh. Dasar setan -_-.”

-Kyuhyun POV-

Sudah dua jam aku, Donghae dan Eunhyuk berkeliling taman kampus untuk mencari gadis yang cocok untukku. Memang ganpang untuk mencari gadis yang mau jadi pacarku, bahkan mereka rela melakukannya secara Cuma-Cuma. Namun, dari hobae maupun seonbae, tidak ada satupun yang menarik perhatianku. Dan kalaupun menarik pasti aneh-aneh saja yang mereka inginkan.

“Tidak. Aku tidak mau hyuk-ah.. aku tidak akan merelakan ciuman pertamaku dengan gadis yang tidak aku cintai.” Tolakku saat tahu gadis-gadis itu mau menjadi pacarku asal aku mau mencium mereka. Tidak itu tidak akan terjadi.
Kami kembali kemarkas(?) tanpa membawa hasil.
“Sudahlah, besok saja kita lanjutkan. Semoga aja ada gadis baik yang mau menerimaku tanpa minta yang aneh-aneh.” Mohonku.
“Baiklah kyu, kalau gitu aku dan Donghae pulang ya. bye. Oiya. Kalau kau stress jangan hancurkan markas kita. Aku capek membersihkannya”
“Hey. Apa maksudmu LEE HYUKJAE???” tanyaku dengan wajah menyeramkan. Kulihat Eunhyuk dan Donghae segera kabur sebelum barang yang berada didekatku mendarat mulus dikepala mereka.


----
“Arggghhh..” Erangku frustasi. Memang waktu yang ku janjikan masih lusa. Itu berarti masih ada besok untuk mencari pacar untukku. Tapi apa ada yang ingin menjadi pacarku tanpa mengincar ciuman dariku. Mengingat semua penggemarku diluar sana sangat mengingikan itu.

“Aku harus pulang. Menenangkan pikiranku yang kacau. Aku butuh makan dan waktu berduaan dengamu sayang” ucapku berbicara dengan PSP kesayanganku. Pacar terselubungku.
“Shin Hyein, jika anda tidak membayar biaya kuliah bulan lalu dan bulan ini, maka terpaksa anda harus di D.O” terdengar perkataan dari dalam ruangan yang kuketahui ruang administrasi.
“Maafkan aku. Beri aku waktu beberapa hari lagi. Aku mohon bu..”
Kuberanikan diri mengintip lewat pintu kaca. Terlihat seorang gadis tengah berbicara dengan pegawai administrasi kampus ini. Tunggu dulu, gadis itu. Gadis kampungan yang tadi pagi duduk dibawah pohon.
“Maafkan aku Hyein-ssi. Tapi ini memang sudah ketetapan dari pihak universitas. Kau sudah menunggak dua bulan biaya kuliahmu. Dan kau tahu, kau itu dijurusan kedokteran. Jurusan itu sangat membutuhkan biaya yang sangat mahal.” Ucap pegawai itu dengan nada menyesal.
Aku, entah setan apa yang merasukiku hingga aku memegang gagang pintu dan mendorong sedikit agar pintu itu terbuka. Lalu berkata..

“Biar aku melunasinya bu.”

-Kyuhyun POV end-


-Hyein POV-

“Maafkan aku Hyein-ssi. Tapi ini memang sudah ketetapan dari pihak universitas. Kau sudah menunggak dua bulan biaya kuliahmu. Dan kau tahu, kau itu dijurusan kedokteran. Jurusan itu sangat membutuhkan biaya yang sangat mahal.” Ucap pegawai didepanku dengan nada menyesal.

Aku masih mencerna apa yang ia katakan. Jurusan kedokteran memang sangat mahal. Tapi, aku tidak boleh berhenti ditengah jalan seperti ini. Kalau aku berhenti, bagaimana dengan biaya yang telah kukeluarkan dulu? Kalau aku tahu akan berakhir seperti ini, mungkin biaya itu bisa aku simpan untuk melakukan hal yang lain.

Aku masih saja berargumen dengan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi saat aku akhirnya tidak bisa membayar biaya kuliahku, saat aku mendapat surat D.O sebelum pintu ruangan ini terbuka lalu terdengar suara tegas dan mantap.

“Biar aku yang melunasinya bu.” Aku refleks menoleh kesumber suara berat itu. Saat aku menoleh aku melihat sosok yang kukagumi sejak dulu. Sosok yang selalu menjadi idaman setiap gadis di kampus ini.
“Oh, Kyuhyun-ah. Ada apa?” tanya pagawai itu ramah. Sangat ramah pada Kyhyun. Ya, tentu saja ramah mengingat sudah menjadi rahasia umum bahwa Kyuhyun adalah anak dari direktur universitas ini.
“Biar aku yang melunasi biaya kuliah anak itu.” Kyuhyun mengulangi ucapannya tadi dan lebih memperjelasnya dengan menunjukku.
Melunasi? Aku? Apa aku tidak salah dengar. Kumohon aku tidak salah dengar Tuhan.
Aku masih diam. Tak ingin mendengar apapun yang keluar dari mulut Kyuhyun. Bagaimana kalau ini cuma imajinasiku? Kurasa ini semua bukan imajinasiku.

Dan disinilah aku mengikuti Kyuhyun dari belakang. Sejak dia mengeluarkan kartu tipis yang terlihat tidak berharga, namun sebenarnya kartu yang telah menyelamatkan hidupku-Kartu Kredit Kyuhyun- untuk melunasi biaya kuliahku.
Kyuhyun masih saja diam tanpa menyuruhku untuk pergi dan jangan mengikutinya. Aku mengikutinya hanya untuk menyucapkan terima kasih, hey aku bukan orang yang tidak tahu berterima kasih kan kepada orang yang telah menyelamatkan hidupku.

Kyuhyun masih saja berjalan didepanku, sungguh tidak sopan jika aku mengucapkna terima kasih disaat dia tengah berjalan. Jadi aku menunggunya untuk berhenti. Ia sekarang memasuki ruangan yang kutahu bahwa itu Ruangan khusus Kyuhyun dan dua temannya itu. Aku tidak langsung mengikutinya masuk, malinkan berdiam didepan pintu.
“Ada apa? Kau tidak ingin masuk?” Ucapnya dingin dan datar. Dia kembali menjadi dirinya yang sebenarnya.
“Eoh. Nee, nee..” aku merasa agak kikuk dengan sikap dinginnya itu.
“Anu. Aku ingin berterima kasih padamu seonbae. Terima kasih karena telah melunasi bayaran kuliahku” ucapku cepat dan membungkuk berkali-kali dan tentu saja aku tidak berani menatap wajahnya. Dia masih saja diam tidak menanggapi ucapan terima kasihku. Lama-lama dia menjadi menjengkelkan juga. Apa sulitnya menyucapkan ‘iya, sama-sama’ huh dasar sombong. Umpatku dalam hati. Sabar, sabar, Hyein-ah.. biar bagimanapun dia telah menyelamatkanmu.

Karena tak kunjung mendapat balasan, aku seger berkata.
“Seonbae, sekali lagi terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kau telah menyelamatkanku. Em.. apa ada yang bisa aku bantu sebagai balas budiku? Mungkin aku memang tidak bisa membay---.” Belum sempat aku melanjutkan tawaranku dia segera menyambar.
“Kau, bisakah kau jadi pacarku?”
Aku yang daritadi menunduk dan enggan menatap wajahnya, segera menoleh melihatnya wajahnya. Apa aku tak salah dengar? Kenapa dia senang sekli membuatku merasa diriku sedang dalam imajinasi yang tinggi?

-Hyein POV end-

Rupanya sedari tadi saat perjalan menuju markas, Kyuhyun tengah memikirkan sesuatu. Sesuatu yang dapat menguntungkannya. Dia sungguh berterima kasih karena telah berjalan melewati ruang administrasi tadi.
Diruangan milik Kyuhyun ini, tengah berdiri Hyein, gadis yang telah ia selamatkan. Gadis itu menunduk dihadapan Kyuhyun. Membuat Kyuhyun berpikir
“Apa lantai itu lebih menarik dariku-.-?”

“Seonbae, sekali lagi terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kau telah menyelamatkanku. Em.. apa ada yang bisa aku bantu sebagai balas budiku? Mungkin aku memang tidak bisa membay---.” Belum sempat Hyein melanjutkan tawarannya, Kyuhyun segera menyambar. Ingin memberitahu apa yang daritadi dia rencanakan.

“Kau, bisakah kau jadi pacarku?” 


~TBC~ 

gimana-gimana??? jelek? maaf.. tunggu ya part 2 nyaaa *bawa pulang kyu/?*

3 komentar:

  1. part 2 ny tak tunggu ya... kak. seru nih ceritanya.. aq suka yg bginian.. heheh....

    BalasHapus
  2. makasih ya udah baca. oke oke. udah ada kok part 2 nya. karna banyak typonya jadi belum di publish. ditunggu ya:)

    BalasHapus
  3. Mana lagi lanjutannya nih. SeruuuuxD

    BalasHapus