Author : Littemoonc
Genre: Romance, Married Life.
Rate: PG 15+
Length: Series
Cast:
~Cho Kyuhyun
~Shin Hyein
~Park Nara
~Lee Donghae
~Lee Hyukjae
~Yang Yoseob
~Cho’s Family
Disclamer: FF ini murni hasil imajinasiku yg tiba-tiba aja muncul. Daripada
ngambur gak jelas mending berbagi imajinasi :D. kalau ada typo harap maklum ya,
typo itu manusiawi. Don’t
copy copy! Don’t bash!
Hai hai, annyeong.. pada kaget ya.. kok castnya beda sih.. oke ini yang beda cuma marga Hyein doang kok.. Kim jadi Shin gak papakan??.. trus cast nya lebih banyak aku masukin supaya rame gimana gitu..:D tapi dipart ini cuma Kyu, Hyein, Hyuk sama Hae aja yg muncul.. bebeb aku si seob belum.. *apedah
kalau ada yg gak suka, komen aja. atau mention ke twitter aku, ntar aku perbaiki. okay??
Ini memang bukan FF
pertama yang aku publish. Tapi ini FF yg bener-bener FF pertama yang aku
publish(?) Happy reading *bow*
Apa untuk mencintai seseorang itu sesulit ini? Apa aku tidak bisa untuk
sekedar mencintainya. Tapi mengapa saat aku sudah mulai mencintainya, mengapa
semuanya terasa sesakit ini. Terlalu sakit bagiku, karena dia perlahan-lahan
mulai berubah –Kyuhyun-
Apa mencintaimu itu sebuah kesalahan? Walaupun sakit, tapi aku tetap
menerima semua ini. Aku mencintaimu, karena itu aku bertahan sampai akhir. Tapi
jika itu membuatmu tidak bahagia, maka aku siap melepasmu. –Kim Hyein-
-THE STORY IS BEGIN-
Aku.. Pantaskah aku
mencintaimu?
Cuaca pagi hari diawal musim semi ini sangat
bagus. Bunga-bunga sudah mulai
bermekaran memperlihatkan warna-warna yang sangat indah. Ditaman ini banyak
sekali muda-mudi yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Namun ada
sesosok gadis terlihat sendirian dibawah pohon teduh dipinggir taman. Berada
sendirian ditengah ramainya orang lain yang saling berinteraksi bukankah itu
aneh? Mungkin orang-orang akan berfikir kalau gadis itu penyendiri, tidak punya
teman, atau bahkan tidak bisa bergaul. Dan kalau itu yang dipirkan orang-orang
maka pemikiran mereka tepat. Gadis itu sedang membaca buku dengan hard cover
yang kira-kira setebal 5 cm. Ilmu Kedokteran Tingkat 1- Judul buku itu.
*author ngasal*
Teriakan mulai terdengar tatkala audy hitam berhenti
tepat di depan gerbang taman. Lalu keluarlah laki-laki berperawakan tinggi,
berkulit putih susu, rambut ikal kecoklatan, hidung mancung, tatapan mata yang
tajam, dengan garis wajah yang tegas. Sekilas jika melihat tatapannya dia
terkesan angkuh. Segera laki-laki itu memakai kacamata hitamnya dan berjalan
melewati taman. Semakin ia melangkah maka teriakan yang terdengar akan semakin nyaring.
Siapa yang berterteriak? Tentu saja penggemarnya.
*Hyein POV*
Sekali lagi aku hanya menghembuskan nafas kasar.
Bahkan dicuaca yang cerah ini hatiku tetap saja suram. Aku jadi tidak
konsentrasi membaca buku yang sedang berada dipangkuanku. Tentu saja seperti
itu. apa aku bisa berpikir tenang sedangkan sekolahku terancam putus hanya
karena biaya? Oh ayolah, aku harus bisa mengubah hidupku. Dan hanya dengan
mewujudkan cita-citaku maka hidupku akan berubah.
“ottokhee?” gumamku pelan.
Suasana damai tiba-tiba saja rusak dengan teriakan
dari gadis-gadis lain. Aku tahu itu pasti dia. Apa setiap dia datang suasana
harus berubah jadi heboh begini? Dari sini aku dapat melihat dia keluar dari
audy hitamnya. Dan segera melewati taman yang dipenuhi mahasiswa lain. Bahkan
saat berjalan ditengah orang-orang yang asik menikmati ketampanannya dia tetap
saja terlihat bersinar. Ya aku akui dia memang tampan, sangat tampan. Dan harus
kuakui juga kalau aku menyukainya. Tentu saja aku bukan tipe gadis yang dapat
memperlihatkan rasa sukaku pada seseorang, aku bukan seperti gadis-gadis yang
tengah mengikutinya. Aku masih tahu diri untuk tidak mendekatinya dan melakukan
apa yang gadis lain lakukan. Karena jika aku melakukannya, maka aku akan
menjadi bahan ejekan seluruh kampus.
Dia tampan dengan IQ sangat tinggi, dan sangat kaya.
Sedangkan aku? Aku hanya gadis miskin dengan wajah yang menurutku tidak menarik
dan juga kepintaran yang rata-rata. Belum lagi penampilanku dengan rambut yang
selalu kuingkat yang membuat kesan ‘kampungan’ sangat jelas dimata orang lain.
“Aku menyukaimu sejak dulu.”
*Hyein POV end*
*Kyuhyun POV*
Sejak keluar dari mobil aku selalu saja diikuti oleh
para penggemarku. Penggemar? Ah rasanya memang cocok untukku. Aigoo, apa kau
setampan itu Cho Kyuhyun? Ya aku memang tampan. Bangga aku sangat bangga. Aku
melewati mereka dengan wajah seperti biasa. Ekpresi yang sudah muncul sejak aku
kecil. Datar dan dingin.
Seharusnya ini menjadi hari yang bagus, karena
cuacanya sangat cerah. Tapi pikiranku sedang sangat kacau. Aku masih berjalan
menuju gedung universitas dengan masih diikuti oleh banyak gadis. Apa mereka
tidak bosan mengikutiku terus. Ingin rasanya aku membentak mereka, tapi
kuurungkan karena itu dapat merusak image ku yang cuek. Aku berjalan lurus
tanpa melihat kekanan maupun kiri, namun ekor mataku masih dapat menangkap
sosok gadis yang duduk dibawah pohon teduh dipinggir taman.
“Hah? Siapa gadis itu? gayanya kampungan sekali.
Hahaha pantas saja dia sendirian. Mana ada yang mau berteman dengannya” cibirku
dalam hati dan tersenyum merendahkan. Tiba-tiba..
“KYAA, dia tersenyum. Apa kalian melihatnya tadi?”
“jinjja? Ah, aku tidak melihatnya”
“iya, iya aku melihatnya. Manis sekali…”
“argghhh, aku bisa gila melihat senyumanmuu”
Apa-apaan ini? Apa mata mereka baik-baik saja. Sudah
jelas senyumku itu senyum merendahkan, kenapa malah dibilang manis? Atau
senyumku memang manis? Aishh. Terserah. Yang jelas aku sangat menyesal karena
sudah tersenyum. Lihat, teriakan gadis-gadis ini malah tambah memekakkan
telingaku.
*kyuhyun POV end*
“Kyuhyun-ah.. kenapa wajahmu jelek begitu? hahaha…”
Ejek eunhyuk saat melihat kyuhyun melamun disofa markas(?) mereka.
Kyuhyun yang daritadi melamun tentu saja tidak
mendengar apa yang tadi eunhyuk katakan. Keadaan seperti itu justru membuat
eunhyuk semakin menjadi ingin menggoda kyuhyun.
“Setan jelek.. kenapa kau diam saja? Apa kau
kehilangan belahan jiwamu? Aku tidak melihat kau memainkannya?” lanjut eunhyuk,
sebenarnya eunhyuk juga penasaran kenapa seharian ini kyuhyun belum memegang
PSP kesayangannya. Bisa dibilang PSP itu pacar kyuhyun._.
Kyuhyun masih saja diam. Setelah banyakknya ejekan
yang dikatakan Eunhyuk, bukan tidak mungkin Kyuhyun tidak mendengar apa yang
dikatakan eunhyuk, tapi dia masih sibuk dengan pikirannya kali ini. Entah apa
yang membuat kyuhyun evil menjadi diam.
*FLASHBACK*
“Hyunnie, cepat turun. Ayo kita sarapan sama-sama”
teriak Ny. Cho dari ruang makan dilantai satu.
Entah itu sudah teriakan keberapa yang keluar dari
mulut Ny. Cho. Teriakan itu tentu saja tidak mempan buat kyuhyun yang sangat
susah untuk bangun pagi.
“Ahra ya, kau bangunkan Kyuhyun dikamarnya. Jangan
sampai kita melewatkan sarapan bersama. Jarangkan kita berkumpul seperti ini.”
“Tapikan eomma..” Ahra hendak menolak tapi ucapannya
segera dipotong oleh eommanya.
“Tidak ada alasan Ahra ya. cepat bangunkan adikmu”
“Ne.. ne eommaa” ucap Ahra malas dan segera menuju
kekamar kyuhyun.
“Dasar setan kecil jerawat pemalas. Pagi-pagi sudah
menyusahkan, tunggu saja pembalasanku nanti.” Seringai Ahra saat didepan pintu
kamar Kyuhyun.
“Yakk!! Setan bangun. Aku capek disuruh eomma terus
membangunkanmu. Dasar pemalas. Cepat bangun!!” bentak Ahra pada adiknya itu.
Rupanya bentakan Ahra yang berpotensi memecahkan gendang telinga orang tidak
mempan untuk membangunkan Kyuhyun.
“Hoh, apa anak ini mati-_-.” Pikir Ahra. Namun segera
ia buang pikiran itu jauh-jauh. Biar bagaimanapun Kyuhyun adalah adik
tersayangnya tentu saja dia tidak ingin itu terjadi. Ahra menggoyang-goyangkan
betis kyuhyun dengan kakinya dan masih saja tidak berhasil. Hingga pandangannya
tertuju pada meja belajar kyuhyun. Pada benda kecil yang bisa membuatnya jadi
ingin menyumpal mulut kyuhyun jika kyuhyun sudah mulai memainkannya- PSP..
“Kyuhyun-ah~~… PSP mu.. apa kau tidak sayang padanya?”
ucap Ahra lembut dan.. “YAK KYUHYUN. KALAU KAU TIDAK BANGUN SEKARANG AKU
PASTIKAN SAAT KAU BANGUN NANTI PSP MU AKAN JADI POTONGAN PUZZLE YANG TIDAK BISA
DISELESAIKAN! KAU INI SUSAH SEKALI BANGUN BAGAIMANA KALAU KAU SUDAH PUNYA ISTRI
NANTI HAH?” lanjut Ahra teriak tepat didepan wajah Kyuhyun. Kyuhyun yang sesaat
sebelum Ahra teriak sudah setengah membuka matanya seketika kaget.
“NOONAAA!! Kenapa berteriak seperti itu, kau pikir aku
tuli hah? Dan apa? Kalau aku punya istri? Aku ini masih muda. Aku belum mau
menikah.” Teriak kyuhyun masih dengan wajah shocknya.
“Akhirnya kau bangun, cepat turun. Eomma sudah
menyiapkan sarapan. Ckck, aku turut prihatin melihat calon istrimu nanti, setan
kecil. Hahahaha” Ahra masih saja mengejek adiknya itu.
“Yak! Aku justru prihatin melihat calon suamimu nanti
bag…” Sebelum kata-kata tajam keluar dari mulut Kyuhyun, Ahra segera keluar
dari kamar adiknya itu.
“Oh, aku lupa. Ini belahan jiwamu ku kembalikan.” Ahra
melempar PSP Kyuhyun namun Kyuhyun tidak berhasil menangkapnya, alhasil PSP itu
jatuh disamping ranjang Kyuhyun.
“NOONAAAA!!”
__
“Kyuhyun-ah, sekarang kuliahmu sudah semester
akhirkan? Setelah lulus apa yang akan kau lakukan?” Tanya Tuan Cho kepada anak
laki-lakinya itu ditengah sarapan yang sedang berlangsung.
“Entahlah appa. Aku mungkin akan menganggur untuk
sementara waktu hingga orang seusiaku juga lulus.” Jawab Kyuhyun santai.
“Bagaimana kalau kau menikah saja Kyuhyun-ah? Usul Ny.
Cho. Sebenarnya itu bukan murni usul dari Ny. Cho. Melainkan memang sudah
rencana keluarga Cho. Kyuhyun yang daritadi tetap saja makan dan tidak tertarik
tentang apa yang dibicarakan orang tuanya jadi tersedak.
“Uk.. uhukk..”
“Ne, Kyuhyun-ah… Eomma aku setuju.” Sambar Ahra cepat
sebelum adiknya bicara.
5 detik Kyuhyun terdiam dan langsung berbicara
“Maksud eomma? Aku djodohkan?” Tanya Kyuhyun dengan
ekspresi wajah yang sulit diartikan,
“Wah, ternyata uri kyuhyun memang pintar. Dalam
sekejap kau sudah tahu maksud pembicaraan ini.” Ucap Tuan Cho bangga.
Kyuhyun menggeleng. Ini bukan saatnya bangga akan
kepintaran. Ini bukan saatnya ia senang mendapatkan pujian. Ini saatnya untuk
menolak. Menolak. Menolak..
“Andwee. Aku tidak mau.” Jawab Kyuhyun mulai panik.
Bagaimana mungkin? Dia tidak ingin menikah muda. Dia masih ingin bebas.
“Kenapa? Bukankah itu jalan terbaik Kyuhyun-ah. Selama
kau menunggu teman seusiamu lulus, seharusnya ada yang menemanimu. Lihat
sekarang, kau bahkan tidak pernah memperkenalkan pacarmu pada appa dan eomma.
Setidaknya kau harus punya pacar Kyuhyun-ah. Dan Appa rasa orang ini cocok
untuk jadi pacarmu, bahkan calon istrimu.
“Aniyo. Aku tidak butuh ditemani. Aku masih punya PSP.
Eunhyuk dan Donghae. Mereka semua selalu ada buatku.” Kyuhyun makin panic.
Bagaimana mungkin ia mengeluarkan perkataan seperti itu disaat genting seperti
ini. Itu pasti akan jadi boomerang buatnya.
“Lihat? Bahkan yang menemanimu hanya sebuah benda mati
dan siapa? Eunhyuk Donghae? ayolah kyu, mereka tidak akan selamanya ada
untukmu. Kalau mereka sudah punya pacar, appa yakin kau bahkan akan jarang
bertemu dengar mereka.” Benar apa kata Kyuhyun. Appanya berhasil menyerang
Kyuhyun dengan alasan konyol yang Kyuhyun ucapkan.
“Ne.. Kyuhyun-ah.. terima saja perjodohan ini ya.”
bujuk Ny. Cho.
“Setan kau harus menerimanya. Selama ini aku jarang
sekali melihatmu bersama gadis, bahkan tidak pernah, apa jangan-jangan kau..”
“YAKK NOONAA? APA MAKSUDMU? AKU MASIH NORMAL, TUAA”
“MWO, APA KATAMU? TUA?”
“IYA, KAU MEMANG TUA. KAU SAJA YANG DIJODOHKAN”
“AKU SUDAH PUNYA TUNANGAN BODOH. KALAU KAU TIDAK MAU
DIJODOHKAN, SETIDAKNYA PERKENALKAN YEOCHIN-MU PADA KAMI”
Sejenak Kyuhyun menimang perkataan noonannya itu..
lalu ia melihat satu persatu wajah appa, eomma, dan noonanya..
Kyuhyun menghela napas dan berkata “Baik, aku akan
bawa pacarku besok lusa kesini. Setelah kalian melihatnya, aku harap tidak ada
lagi perjodohan sepet ini.” Kyuhyun segera berddiri meninggalkan meja makan dan
berangkat ke kampus.
“See, aku berhasilkan appa, eomma? Kyuhyun itu mudah
dipancing.. emosinya gampang tersulut. Hahaha” Bangga Ahra pada dirinya.
“Appa, rasa sifat setan Kyuhyun itu turun darimu ahra
ya..”
“APPPAAA”
*FLASHBACK OFF*
Kyuhyun masih diam tak bergeming. Semetara Donghae
berusaha menyuruh Eunhyuk untuk diam. Namun, hal itu justru membuat sedikit pedebatan
antara mereka berdua.
“Hyung.. bisakah kalian diam?” perkataan Kyuhyun itu
memang tidaklah besar, namun masih bisa ditangkap oleh telinga kedua sahabatnya
itu. Donghae dan Eunhyuk terdiam. Mereka saling berpandangan, lalu Eunhyuk
segera mengeluarkan smartphonenya.
“Kyu, bisa kau ulangi apa yang baru kau katakan?”
pinta Eunhyuk masih dengan memegang smartphonenya.
Kyuhyun memijit dahinya sebentar, entah apa yang
sedang dilakukan oleh Eunhyuk sekarang.
“Waeyo, hyung? Aku hanya ingin kalian diam sebentar.”
“Daebaakk. Kyuhyun baru saja memanggil kita Hyung
Donghae-ah, aku sudah merekamnya.. sini kau dengar”
“Assaa!! Akhirnya. Kyuhyun sadar kalau dia lebih muda
dari kita hyukie ..” timpal Donghae dengan wajah berseri-seri.
“kau dengar? Waeyo? Wahahaha, dia bahkan bicara formal
dengan kita.” Lanjut eunhyuk yang dibalas anggukan semangat dari Donghae.
“Hyungg.. aku sedang tidak ingin bercanda. Bisakah
kalan diam. Aku pusing mendengar suara cempreng kalian.”
“Ah, mian Kyuhyun-ah. Kami hanya ingin mengabadikan
momen penting dan bersejarah ini.”
Ucap Donghae sok polos. Ingin sekali Kyuhyun menjitak
kepala temannya itu. Namun Kyuhyun sedang malas untuk bergerak dari posisinya
sekarang. Donghae yang melihat respon Kyuhyun seperti itu langsung mendekati
Kyuhyun. Kyuhyun yang biasanya, pasti akan segera meledak-ledak jika mendengar
alasan konyol seperti itu, namun kali ini berbeda. Dan itu membuat Donghae
khawatir.
“Kau kenapa Kyuhyun-ah? Apa kau ada masalah?” Tanya
Donghae hati-hati dan memberi isyarat kepada Eunhyuk untuk mendekat kearah
mereka. Kyuhyun memangdangi kedua temannya itu menghebuskan napas berat dan
mulai bercerita.
___
“Jadi, kau dijodohkan dan kau menolaknya. Lalu kau
berkata bahwa kau akan membawa yeoja chingu mu supaya perjodohan itu dibatalkan?”
Kyuhyun mengangguk lemah,
“Aigoo, kyuhyun-ah, punya pacar saja tidak. Bagaimana
kau ini.” Kesal Eunhyuk.
“Tidak, tidak.. Kyuhyun memang tidak punya pacar
sekarang. Namun Kyuhyun bisa punya pacar jika dia mau. Apa gunanya wajah
tampanmu itu, apa gunanya kepopuleranmu itu. kau bisa mendapatkan gadis yang
kau inginkan hanya dengan mejentikkan jarimu.” Jelas Donghae penuh dengan aura
positifnya.
“Maksudmu? Menjentikkan jari? Kyuhyun bukan Jin hae
yaa” Sanggah Eunhyuk. Kyuhyun yang mendengar ucapan Eunhyuk hanya menggelang,
bagaimana mungkin ia tidak mengerti maksud kata itu.
“Itu hanya humpamaan bodoh! Kemana saja kau saat
pelajaran bahasa korea di SMP dulu hah?-_-.” Emosi Donghae menjawab pertanyaan
teman bodohnya itu yang hanya dibalas cengiran oleh Eunhyuk.
“Cah.. sekarang ayo kita cari pacar untukmu
Kyuhyun-ah.. aku rasa mereka banyak bertebaran ditaman kampus” ucap Donghae
seenaknya. Lalu berjalan didepan Kyuhyun.
“Yaa!! Donghae, Eunhyuk tunggu aku..”
“Mwo ya? mana panggilan Hyungmu itu?”
“Hahaha, bukankah kalian bilang itu momean langka? Itu
hanya terjadi saat aku khilaf(?)”
“Huh. Dasar setan -_-.”
-Kyuhyun POV-
Sudah dua jam aku, Donghae dan Eunhyuk berkeliling
taman kampus untuk mencari gadis yang cocok untukku. Memang ganpang untuk
mencari gadis yang mau jadi pacarku, bahkan mereka rela melakukannya secara
Cuma-Cuma. Namun, dari hobae maupun seonbae, tidak ada satupun yang menarik
perhatianku. Dan kalaupun menarik pasti aneh-aneh saja yang mereka inginkan.
“Tidak. Aku tidak mau hyuk-ah.. aku tidak akan
merelakan ciuman pertamaku dengan gadis yang tidak aku cintai.” Tolakku saat
tahu gadis-gadis itu mau menjadi pacarku asal aku mau mencium mereka. Tidak itu
tidak akan terjadi.
Kami kembali kemarkas(?) tanpa membawa hasil.
“Sudahlah, besok saja kita lanjutkan. Semoga aja ada
gadis baik yang mau menerimaku tanpa minta yang aneh-aneh.” Mohonku.
“Baiklah kyu, kalau gitu aku dan Donghae pulang ya.
bye. Oiya. Kalau kau stress jangan hancurkan markas kita. Aku capek membersihkannya”
“Hey. Apa maksudmu
LEE HYUKJAE???” tanyaku dengan wajah menyeramkan. Kulihat Eunhyuk dan Donghae
segera kabur sebelum barang yang berada didekatku mendarat mulus dikepala
mereka.
----
“Arggghhh..”
Erangku frustasi. Memang waktu yang ku janjikan masih lusa. Itu berarti masih
ada besok untuk mencari pacar untukku. Tapi apa ada yang ingin menjadi pacarku
tanpa mengincar ciuman dariku. Mengingat semua penggemarku diluar sana sangat
mengingikan itu.
“Aku harus
pulang. Menenangkan pikiranku yang kacau. Aku butuh makan dan waktu berduaan
dengamu sayang” ucapku berbicara dengan PSP kesayanganku. Pacar terselubungku.
“Shin Hyein,
jika anda tidak membayar biaya kuliah bulan lalu dan bulan ini, maka terpaksa
anda harus di D.O” terdengar perkataan dari dalam ruangan yang kuketahui ruang
administrasi.
“Maafkan aku.
Beri aku waktu beberapa hari lagi. Aku mohon bu..”
Kuberanikan
diri mengintip lewat pintu kaca. Terlihat seorang gadis tengah berbicara dengan
pegawai administrasi kampus ini. Tunggu dulu, gadis itu. Gadis kampungan yang
tadi pagi duduk dibawah pohon.
“Maafkan aku
Hyein-ssi. Tapi ini memang sudah ketetapan dari pihak universitas. Kau sudah
menunggak dua bulan biaya kuliahmu. Dan kau tahu, kau itu dijurusan kedokteran.
Jurusan itu sangat membutuhkan biaya yang sangat mahal.” Ucap pegawai itu
dengan nada menyesal.
Aku, entah
setan apa yang merasukiku hingga aku memegang gagang pintu dan mendorong
sedikit agar pintu itu terbuka. Lalu berkata..
“Biar aku
melunasinya bu.”
-Kyuhyun POV
end-
-Hyein POV-
“Maafkan aku
Hyein-ssi. Tapi ini memang sudah ketetapan dari pihak universitas. Kau sudah
menunggak dua bulan biaya kuliahmu. Dan kau tahu, kau itu dijurusan kedokteran.
Jurusan itu sangat membutuhkan biaya yang sangat mahal.” Ucap pegawai didepanku
dengan nada menyesal.
Aku masih
mencerna apa yang ia katakan. Jurusan kedokteran memang sangat mahal. Tapi, aku
tidak boleh berhenti ditengah jalan seperti ini. Kalau aku berhenti, bagaimana dengan
biaya yang telah kukeluarkan dulu? Kalau
aku tahu akan berakhir seperti ini, mungkin biaya itu bisa aku simpan untuk
melakukan hal yang lain.
Aku masih saja
berargumen dengan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi saat aku
akhirnya tidak bisa membayar biaya kuliahku, saat aku mendapat surat D.O
sebelum pintu ruangan ini terbuka lalu terdengar suara tegas dan mantap.
“Biar aku yang
melunasinya bu.” Aku refleks menoleh kesumber suara berat itu. Saat aku menoleh
aku melihat sosok yang kukagumi sejak dulu. Sosok yang selalu menjadi idaman
setiap gadis di kampus ini.
“Oh, Kyuhyun-ah.
Ada apa?” tanya pagawai itu ramah. Sangat ramah pada Kyhyun. Ya, tentu saja
ramah mengingat sudah menjadi rahasia umum bahwa Kyuhyun adalah anak dari
direktur universitas ini.
“Biar aku yang
melunasi biaya kuliah anak itu.” Kyuhyun mengulangi ucapannya tadi dan lebih
memperjelasnya dengan menunjukku.
Melunasi? Aku?
Apa aku tidak salah dengar. Kumohon aku tidak salah dengar Tuhan.
Aku masih diam.
Tak ingin mendengar apapun yang keluar dari mulut Kyuhyun. Bagaimana kalau ini cuma
imajinasiku? Kurasa ini semua bukan imajinasiku.
Dan disinilah
aku mengikuti Kyuhyun dari belakang. Sejak dia mengeluarkan kartu tipis yang
terlihat tidak berharga, namun sebenarnya kartu yang telah menyelamatkan
hidupku-Kartu Kredit Kyuhyun- untuk melunasi biaya kuliahku.
Kyuhyun masih
saja diam tanpa menyuruhku untuk pergi dan jangan mengikutinya. Aku
mengikutinya hanya untuk menyucapkan terima kasih, hey aku bukan orang yang
tidak tahu berterima kasih kan kepada orang yang telah menyelamatkan hidupku.
Kyuhyun masih
saja berjalan didepanku, sungguh tidak sopan jika aku mengucapkna terima kasih
disaat dia tengah berjalan. Jadi aku menunggunya untuk berhenti. Ia sekarang
memasuki ruangan yang kutahu bahwa itu Ruangan khusus Kyuhyun dan dua temannya
itu. Aku tidak langsung mengikutinya masuk, malinkan berdiam didepan pintu.
“Ada apa? Kau
tidak ingin masuk?” Ucapnya dingin dan datar. Dia kembali menjadi dirinya yang
sebenarnya.
“Eoh. Nee,
nee..” aku merasa agak kikuk dengan sikap dinginnya itu.
“Anu. Aku ingin
berterima kasih padamu seonbae. Terima kasih karena telah melunasi bayaran
kuliahku” ucapku cepat dan membungkuk berkali-kali dan tentu saja aku tidak
berani menatap wajahnya. Dia masih saja diam tidak menanggapi ucapan terima
kasihku. Lama-lama dia menjadi menjengkelkan juga. Apa sulitnya menyucapkan
‘iya, sama-sama’ huh dasar sombong. Umpatku dalam hati. Sabar, sabar,
Hyein-ah.. biar bagimanapun dia telah menyelamatkanmu.
Karena tak
kunjung mendapat balasan, aku seger berkata.
“Seonbae,
sekali lagi terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kau telah menyelamatkanku.
Em.. apa ada yang bisa aku bantu sebagai balas budiku? Mungkin aku memang tidak
bisa membay---.” Belum sempat aku melanjutkan tawaranku dia segera menyambar.
“Kau, bisakah
kau jadi pacarku?”
Aku yang
daritadi menunduk dan enggan menatap wajahnya, segera menoleh melihatnya
wajahnya. Apa aku tak salah dengar? Kenapa dia senang sekli membuatku merasa
diriku sedang dalam imajinasi yang tinggi?
-Hyein POV end-
Rupanya sedari
tadi saat perjalan menuju markas, Kyuhyun tengah memikirkan sesuatu. Sesuatu
yang dapat menguntungkannya. Dia sungguh berterima kasih karena telah berjalan
melewati ruang administrasi tadi.
Diruangan milik
Kyuhyun ini, tengah berdiri Hyein, gadis
yang telah ia selamatkan. Gadis itu menunduk dihadapan Kyuhyun. Membuat Kyuhyun
berpikir
“Apa lantai itu
lebih menarik dariku-.-?”
“Seonbae,
sekali lagi terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kau telah menyelamatkanku.
Em.. apa ada yang bisa aku bantu sebagai balas budiku? Mungkin aku memang tidak
bisa membay---.” Belum sempat Hyein melanjutkan tawarannya, Kyuhyun segera
menyambar. Ingin memberitahu apa yang daritadi dia rencanakan.
~TBC~
gimana-gimana??? jelek? maaf.. tunggu ya part 2 nyaaa *bawa pulang kyu/?*
part 2 ny tak tunggu ya... kak. seru nih ceritanya.. aq suka yg bginian.. heheh....
BalasHapusmakasih ya udah baca. oke oke. udah ada kok part 2 nya. karna banyak typonya jadi belum di publish. ditunggu ya:)
BalasHapusMana lagi lanjutannya nih. SeruuuuxD
BalasHapus