Kamis, 12 November 2015

[FF] Agreement PART 3/?



Author : Littemoonc
Genre: Romance, Married Life.
Rate: PG 15+
Length: Series
Cast:
~Cho Kyuhyun
~Shin Hyein
~Park Nara
~Lee Donghae
~Lee Hyukjae
~Yang Yoseob
~Cho’s Family


Disclamer: FF ini murni hasil imajinasiku yg tiba-tiba aja muncul. Daripada ngambur gak jelas mending berbagi imajinasi :D. kalau ada typo harap maklum ya, typo itu manusiawi. Don’t copy copy! Don’t bash!

Aku berusaha nepatin janji. ini part 3 nya yaaa. Semoga memuaskan. Typo masih banyak. soalnya No editing. Kalau ada yang beda-beda dikit sama part sebelumnya harap maklum yaa. nanti aku bakal edit part sebelumnya mengikuti cara penulisan part ini. karena aku merasa dua part itu benar-benar kacau. Oke. no banyak omong lagi. Happy Reading!!

link sebelumnya : Part 1  Part 2


Apa untuk mencintai seseorang itu sesulit ini? Apa aku tidak bisa untuk sekedar mencintainya. Tapi mengapa saat aku sudah mulai mencintainya, mengapa semuanya terasa sesakit ini. Terlalu sakit bagiku, karena dia perlahan-lahan mulai berubah –Kyuhyun-
Apa mencintaimu itu sebuah kesalahan? Walaupun sakit, tapi aku tetap menerima semua ini. Aku mencintaimu, karena itu aku bertahan sampai akhir. Tapi jika itu membuatmu tidak bahagia, maka aku siap melepasmu. –Kim Hyein-

___________________________




-THE STORY IS BEGIN- 




Hyein keluar dari mobil tepat setelah Kyuhyun menghentikan mesin mobilnya. Hyein terpaku melihat bangunan yang ada didepannya. Sebenarnya dia sudah terpesona sejak memasuki gerbang bangunan ini. Hyein membalikkan badannya melihat kebelakang. Bahkan gerbang yang tadi dia lewati tidak kelihatan. Sungguh sebesar apa pekarangan rumah keluarga Cho.

Sementara itu, Kyuhyun sibuk berbicara, lebih tepatnya mengomel kesal dengan seseorang yang sedang meneleponnya.
“Aku tahu noona. Asal kau tahu, aku sudah punya kekasih!” dengus Kyuhyun.
“…………..”
“Eoh. Dia cantik dan berhenti memanggilku gay. Aku doakan tidak dapat jodoh baru tahu rasa!”
Sontak perkataan Kyuhyun tadi membuat semburat merah menghiasi pipi Hyein. Selama hidupnya Kyuhyun adalah satu-satunya orang yang mengatakan dia cantik selain kedua orang tuanya.
“Aku pastikan Appa tidak akan menjodohkanku dengan anak sahabatnya itu.”

Kyuhyun memutuskan sambungan telponnya dan tersenyum penuh kemenangan membayangkan wajah Appanya yang dengan suka rela harus membiarkan Kyuhyun menolak perjodohan karena Kyuhyun memiliki kekasih.

“Hey. Ayo masuk.” Kyuhyun menarik pergelangan tangan Hyein. Lalu menautkan jemarinya dengan jemari gadis itu. Hyein merasa kaget dan gugup bukan main. Detak jantunngnya malah berdetak dua kali lebih kencang.

*Hyein POV*

Tanganku baru saja digenggam oleh Cho Kyuhyun. The most wanted man di universitas tempatku menuntu ilmu. Demi apapun aku sangat senang. Jujur aku juga sangat gugup. Detak jantungu bahkan sangat sangat kencang. Aku takut akan mati mendadak karena detak jantung ini. Hmm oke aku akui, kalau Kyuhyun adalah laki-laki pertama yang menggenggam tanganku. Jadi jangan menganggapku melebih-lebihkan tentang detak jantungku ini. Karena aku memang tidak pernah sedekat ini dengan laki-laki.

“Jangan pernah melepas genggaman tanganku. Santailah dan bersikap seolah-olah kita sudah lama kenal,” Bisik Kyuhyun padaku. “Appa, orang yang sangat perasa. Dia akan tahu ini semua acting kalau kau memasang wajah gugup seperti itu.” Lanjutnya yang membuat debaran dijantungku berhenti seketika. Aku rasa aku mati sekarang. Kemana debaran menggebu-gebu itu. Perkataannya tadi menyadarkanku kalau ini semua adalah acting semata. Ah, seharusnnya aku mengingat itu. Bodoh.

Begitu kami tiba didepan pintu utama, pintu itu terbuka dengan sendirinya. Ah, ternyata ada pelayan yang membukanya dari dalam. Tunggu, kenapa mereka bisa tahu kalau ada orang yang akan memasuki rumah ini? Belum sempat aku memikirkan jawaban atas pertanyaan konyolku itu aku kembali merasa terpesona dengan rumah ini. Hah, apa ini rumah? Ini lebih pantas disebut istana. Sungguh beruntung nasib laki-laki yang sedang menggenggam tanganku ini.

*Hyein POV end*

            Kyuhyun membawa Hyein masuk kedalam rumahnya. Dan segera menuju meja makan. Disana telah terlihat Eomma dan Noona nya. Sepertinya Appa belum pulang, bagus. Batin Kyuhyun.

“Malam semua,” Sapa Kyuhyun datar. Dia kemudian menarik kursi dan mempersilahkan Hyein duduk lalu dia sendiri duduk disamping Hyein. Didepan mereka, eomma dan Ahra terdiam cukup lama melihat Kyuhyun dan Hyein.
Seakan tersadar Ahra segera menjawab, “Oh malam Kyu.” Ahra tersenyum kepada dua orang didepannya.
Sedangkan eomma Kyuhyun hanya tersenyum tanpa membalas sapaan anak laki-lakinya itu.

“Appa?” Kyuhyun bertanya.

“Sedang perjalanan pulang Kyu. Oh, sepertinya appa tidak membawa gadis itu.” balas Ahra yang lagi-lagi diakhiri dengan senyuman. Ahra tersenyum penuh arti menatap wajah Hyein yang memang berada tepat dihadapannya. Hyein sedikit merasa risih dengan tatapan Ahra. Dia bahkan belum dikenalkan oleh Kyuhyun. Dasar.

“Wah, sayang sekali. Padahal aku ingin melihat wajah gadis itu.” Kyuhyun mendesah kecewa. Mengerikan. Dengan nada yang datar dan seringai dibibirnya.

“Iya sayang sekali.” Lanjut Ahra.

“Jadi, Hyun coba kau kenalkan gadis cantik disampingmu itu.” Nyonya Cho yang daritadi diam pun mengeluarkan suaranya.

“Ah, aku hampir lupa. Eomma ini Shin Hyein. Dia kekasihku.” Kyuhyun memperkenalkan Hyein dengan bangganya. Tidak ada lagi nada datar yang biasa di keluarkan.

*Kyuhyun POV*

Daebak. Akting ku benar-benar bagus. Eomma bahkan terlihat percaya padaku.

“Annyeonghaseyo, Shin Hyein imnida.” Sapa Hyein pada eomma dan noona begitu aku memperkenalkannya.

“Annyeong. Aku Ibu dari kekasihmu dan ini anak perempuanku.” Balas eomma dengan ramah dan mengenalkan Ahra noona pada Hyein.

“Annyeong Eonni.”
Bagus. Hyein benar-benar terlihat seperti kekasihku sekarang. Dia bahkan tanpa ragu memanggil Ahra Noona dengan sebutan eonni. Lihat Ahra noona bahkan terlihat menyukai Hyein. Ah, pilihanku memang selalu benar.
“Bagaimana? Dia cantik bukan?” Tanyaku pada eomma dan Ahra noona. Kalau boleh jujur, Hyein yang sekarang berada disampingku memang sangat cantik. Buktinya eomma dan Ahra noona langsung menyetujui perkataanku itu. Sekali lagi aku memang berbakat.
Suara langkah kaki membuatku menyeringai dalam hati. Itu pasti appa. Akhirnya orang yang aku tunggu-tunggu datang juga.
“Maaf, appa terlambat. Eoh..” Appa kaget melihat Hyein yang duduk disampingku. Sedangkan aku hannya memasang wajah datar. Berusaha biasa saja didepan appa.
“Dia kekasih Kyuhyun.” Eomma mencoba menjelaskan pada appa.
Appa hanya mengangguk dan menatap Hyein. Aku menggenggam tangan Hyein. Memberi sinyal padanya untuk memperkenalkan dirinya pada appa.
“Annyeonghaseyo. Shin Hyein imnida.”
“Aku appa kyuhyun. Salam kenal untukmu.” Appa tersenyum pada Hyein.
Yes!!! Aku bersorak gembira dalam hati. Sepertinya ini berhasil. Semua orang menyukai Hyein dan melupakan gadis yang ingin dijodohkan denganku itu.
*Kyuhyun POV end*
-----------------------------------------------------------
“Sering-seringlah bermain kesini Hyein-ah. Eomma selalu menunggumu.”
Acara makan malam sudah selesai sejak tiga jam yang lalu. Selesai makan malam, keluarga Cho dan Hyein berbincang-bincang tentang hubungan Kyuhyun dan juga Hyein. Tentu saja selama perbincangan itu, selalu Kyuhyun yang menjawab dan hanya ditambahkan sedikit oleh Hyein. Agar tidak dicurigai. Setelah merasa cukup malam, Kyuhyun pun berniat mengantarkan Hyein pulang.
“Ah, ya emm.. eomma” balas Hyein dengan suara kecil. Dia tentu saja masih canggung dengan sebutan itu. Nyonya Cho memaksa Hyein untuk memanggilnya dengan sebutan eomma.
“Hyein pulang dulu.”
“Bye Hye..”
Keluarga Cho melepas kepergian Kyuhyun dan Hyein dengan senyum hangat. Tapi siapa yang menyangka ada arti tersendiri dari  senyuman mereka itu.

----------------------------------------------------------

Kyuhyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Hening. Tidak ada yang berbicara. Hyein yang memang pendiam dan Kyuhyun yang dingin. Sangat cocok untuk menciptakan suasana yang sepi dan sunyi.
“Seonbae..”
Panggilan Hyein tidak digubris oleh Kyuhyun. Laki-laki itu hanya menatap kedepan dan serius mengendarai mobilnya.
“Seonbae” panggil Hyein untuk kedua kalinya.
“Hmmmm.” Kyuhyun hanya bergumam tanpa ada niat untuk membalas panggilan Hyein. Hyein mendengus dalam hati. Sepertinya Cho Kyuhyun yang sekarang berada disampingnya adalah Cho Kyuhyun yang sering ditemuinnya di kampus. Seharusnya Hyein sadar, sekarang hanya ada mereka berdua, dan Kyuhyun pasti tidak ingin repot-repot bersikpa manis padanya.
            Melihat Kyuhyun yang tidak niat dengan panggilannya, Hyein pun kembali diam dan menyimpan pertanyaan yang tadi mau dia tanyakan. Membiarkan hening menghiasi suasana dalam mobil ini.
“Setelah ini mungkin kau hanya akan menjadi kekasihku dua kali lagi. Setelah itu aku akan mengatakan pada appa bahwa kita telah putus dan tidak pernah berhubungan lagi.”
Keheningan terpecah, menyadarkan Hyein dari lamunannya yang dipenuhi dengan pertanyaan. Hyein cukup kaget mendengar perkataan Kyuhyun, karena itulah jawaban dari pertanyaan yang ingin dia tannyakan pada Kyuhyun.
 Ah, jadi cuma seperti ini. Aku yang terlalu berharap banyak. Batin Hyein.

“Ya seonbae.”

“Kau tidak banyak tanya? Tidak seperti siang tadi?” tanya Kyuhyun pada Hyein. Dia merasa Hyein menjadi lebih diam dibandingkan dengan siang saat dia membawa Hyein ke butik dan salon.

“Aniya. Aku memang seperti ini dan merasa sangat lelah.”

Kyuhyun menggangguk tipis. Walaupun wajahnya sudah berbeda, tapi tetap saja dia si gadis kampungan itu. pikir Kyuhyun.
----------------------------------------------------------------


            Tiga hari sejak menjadi kekasih pura-pura Kyuhyun, hidup hyein kembali berjalan seperti biasa. Hyein kembali menjadi Hyein si gadis kampungan dengan rambut yang dikepang dua dan baju style lama yang kebesaran. Dia bahkan tidak pernah bertemu denga Kyuhyun lagi. Laki-laki itu juga tidak pernah menghubunginya untuk meminta Hyein menjadi ‘kekasihnya’ sebelum Kyuhyun memutuskannya seperti apa yang Kyuhyun bilang pada pertemuan terakhir mereka.

*Hyein POV*
Ahh. Baguslah, aku tidak harus sering bertemu Kyuhyun. Aku takut dengan menjadi kekasih pura-puranya hanya akan membuatku semakin menyukainya. Padahal dia hanya memanfaatkan aku. Tidak memanfaatkan juga sih, dia sudah menolongku melunasi biaya kuliahnya. Kami sama-sama untung.

Aku melanjutkan kegiatan membacaku. Ya, seperti biasa dan menjadi kegiatan rutinku, aku selalu membaca dibawah salah satu pohon taman kampus. Tapi kali ini aku tidak membaca buku kedokteran, aku hanya membaca sebuah novel. Akhir-akhir ini aku mudah merasa tidak konsen.

“Hyuk, aku penasaran seperti apa kekasih kyuhyun itu.”

Suara itu terdengar tidak jauh dari dari tempatku duduk. Aku segera memandang sekelilingku dan melihat dua orang teman dekat Kyuhyun sedang duduk di bangku taman. Ah, nama mereka Hyukjae dan Donghae seonbae. Sepertinya kedua orang itu sedang membicarakan Kyuhyun.

“Sama Hae, aku juga penasaran dengan gadis yang Kyuhyun sembunyikan dari kita.”

“Haruskah kita mencari tahu sendiri?”

“Kau tau apa jawabannya Hae!”

Lalu aku mendengar tawa keduanya. Sungguh berbeda dengan kepribadian Kyuhyun yang kaku, datar, dan dingin tak tersentuh. Kenapa aku tidak menyukai Donghae seonbae saja? Yang jelas-jelas sangat ramah pada siapa pun. Dan kalau diperhatikan lebih jauh, Donghae seonbae jauh lebih tampan dari Kyuhyun. Dia benar-benar laki-laki yang sempurna. Atau pada Hyukjae seonbae? dia laki-laki yang baik. Gummy smilenya sangat imut. Kenapa harus Kyuhyun si makhluk kutub itu yang aku sukai?

*Hyein POV end*

----------------------------------------------------


Sementara itu, Kyuhyun sedang berpikir keras didalam kamarnya. Dia tidak bisa mengantisipasi kejadian ini. Kyuhyun tidak pernah berpikir kalAu akan menjadi seperti ini.

*FLASHBACK*

“Hyunnie, kemari sebentar.” Panggil Nyonya Cho pada Kyuhyun saat Kyuhyun baru saja melwati ruang keluarga.

“Wae eomma?”

“Kemana Hyein? Kenapa kau tidak pernah membawa dia kesini lagi?” Tanya Nyonya Cho begitu Kyuhyun duduk disampingnya.

Kyuhyun menghembuskan nafas kasar. Dia tidak pernah menyangka kalau eommanya begitu menyukai kekasih pura-puranya itu.

“Dia sedang sibuk eomma. Nanti akan aku ajak kesini lagi.”

“Eoh geure. Kalau begitu besok bawa dia makan malam seperti dulu lagi. Ada yang ingin eomma dan appa mu sampaikan Hyun.”

“Hmmmm”

Kyuhyun segera menaiki tangga, meninggalkan Nyonya Cho, sementara Nyonya Cho sendiri tersenyum melihat tingkah anaknya itu.

*FLASHBACK END*


            Kyuhyun sebenarnya sudah berniat untuk tidak berhubungan dengan Hyein lagi. Dia sudah ingin mengatakan pada keluarganya bahwa dia telah putus dengan gadis itu. Tapi setiap Kyuhyun mulai membicarakan Hyein, eommanya selalu memuji gadis itu dan menyuruh Kyuhyun untuk selalu menjaganya. Kyuhyun benar-benar tidak punya kesempatan untuk meyampaikan itu pada keluarganya.

            Belum lagi Ahra, dia juga selalu menyuruh Kyuhyun membawa Hyein ke butik miliknya.  Ahra merasa Hyein pasti akan sangat cocok dengan baju-baju koleksi milik butiknya itu. Kyuhyun mendengus memikirkan itu. Noonanya itu tidak tahu saja kalau Kyuhyun sudah pernah membawa Hyein kesana.

            Sepertinya tidak ada cara lain, Kyuhyun harus menghubungi Hyein dan menyuruhnya untuk menjadi kekaksih pura-puranya lagi untuk terakhir kalinya. Dan segera mengakhiri sandiwara konyol ini. Toh, gadis yang ingin dijodohkan dengannya itu juga sudah tidak pernah dibahas oleh appa Kyuhyun. Sepertinya dia sudah aman.


*Kyuhyun POV*

Sekali lagi hanya suara operator yang terdengar dari ponselku. Kemana perginya gadis itu? seperti orang sibuk saja. Aku mendengus kesal. Daritadi teleponku tidak dijawab oleh gadis itu. Apa aku harus menemuinya dikampus?

Tanpa berpikir lagi, aku segera pergi menuju kampus dan mencari keberadaan Hyein. Benar-benar menyusahkan. Sesampainya dikampus aku segera menuju taman kampus dan mencari Hyein dibawah pohon tempatnya biasa membaca. Dari tempatnyna bersantai saja terlihat sangat anti social. Ckckckck.

Aku melihatnya disana. Dengan langkah angkuh aku berjalan kearahnya. Tidak memerdulikan tatapan gadis-gadis disekitarku. Oh ayolah aku tahu aku tampan. Tapi tunggu, kenapa dua Lee itu ada di bangku dekat gadis itu duduk. Sial! Aku harus mengurungkan niatku untuk berbicara padanya. Dengan terpaksa aku menghampiri dua sahabatku itu.

“Oh, hai Kyu!!” Donghae hyung melihatku berjalan kearah mereka segera memanggilku.

“Jadi kami sudah memutuskan untuk mencari tahu tentang siapa kekasih pura-puramu itu. kami berpikir dia bukan gadis dari kampus kita Kyu.” Jelas Hyukjae hyung begitu aku duduk disamping mereka.

“Menurut kalian begitu?” Aku menaikkan sebelas alisku memandang dingin mereka.
Keduanya sontak mengangguk dan menatapku berbinar menunggu jawabanku.

“Tidak. Dia berasal dari sini.”

“Apa? Bagaimana bisa? Kalau dipikir-pikir tidak ada gadis cantik yang mau jadi kekasihmu tanpa mendapatkan imbalan Kyu.” Sekarang Hyukjae hyung yang menjawab.

“Tentu saja ada.” Balas ku jahil. Mau kalian cari seperti apa juga, kalian tidak akan menemukannya. Aku mengeluarkan psp milikku dan mulai memainkannya.

“Hae…” Panggilku pada Donghae hyung tanpa mengalihkan pandangan dari psp ku.

“Donghae..” panggilku sekali lagi saat tidak mendapat jawaban dari Donghae Hyung. Dengan sangat terpaksa aku menekan tombol pause lalu melihat apa yang sedang dilakukannya.

Donghae hyung sedang menatap Hyein. Dia menatap gadis itu. Entah apa yang ada dipikirannya.

“Aku rasa aku tahu Kyu…” Ucap Donghae hyung padaku.

“Apa Hae?” Hyukjae hyung yang penasaran bertanya kepada Donghae hyung dan mengikuti arah tatapannya.

“Dia. Kalau kulihat, dia termasuk gadis cantik. Dan kalau menurutku, dia tidak akan mungkin minta imbalan darimu”

Skak mat! Aku terdiam. Bagaimana mungkin? Dan lagi? Apa Donghae hyung tidak salah liat? Yang dia tunjuk sekarang itu adalah Hyein si gadis kampungan. Dan Donghae hyung mengatakan gadis itu cantik?

Aku tertawa sumbang.

“Mana mungkin Hae-ya. Gadis kampungan itu tidak cantik sama sekali. Sepertinya kau berhalusinasi.”

“Tidak Kyu, dia cantik. Aku bisa merasakannya. Bukan begitu Hyuk-ah?”

Hyukjae hyung mulai memerhatikan Hyein si gadis kampong, mengikuti Donghae hyung.

“Emm. Aku rasa Hae benar Kyuhyun-ah”

Mwo? Apa-apaan mereka berdua. Sekali lagi aku katakan mata mereka sedang bermasalah.

“Tidak hyung. Dia tidak cantik kau lihat gaya kampunganya itu. dia bahkan terlihat anti social. Sangat tidak sesuai dengan seleraku. Sekalipun dia satu-satunya gadis yang bisa aku mintai tolong, aku tidak akan mau meminta tolong padanya.

*Kyuhyun POV end*


Hyein mendengar semuanya. Medengar saat Donghae dan Hyukjae mengatakan bahwa dia cantik. Darimana dia tahu kalau kedua laki-laki itu sedang membicarakannya? Karena dia merasa dipandangi oleh kedua laki-laki itu. walaupun sedari tadi dia menunduk membaca novel, dia bisa mereakan tatapan yang tertuju padanya.

Belum lagi saat mendengar suara Kyuhyun yang mengatakan gadis kampungan. Oh siapa lagi gadis kampungan selain dirinya di kampus ini?

            Sejenak Hyein merasa senang mendengar perkataan Donghae dan Hyukjae yang mengatakan bahwa dia cantik. Tapi semua rasa senangnya hilang begitu mendengar perkataan tajam Kyuhyun tentangnya. Sungguh laki-laki itu sangat sombong dan pandai berbohong.

            Hyein segera menutup novelnya dan memasukkannya kedalam tas, lalu berdiri dan meninggalkan tempatnya. Sungguh dia merasa kecewa dengan Kyuhyun. Kalau memang tidak suka pada Hyein, setidaknya janganlah merendahkan gadis itu. Dia berbicara tidak sesuai dengan fakta bahwa dia memang meminta tolong pada Hyein untuk menjadi kekasihnya.


TBC
yuk dikomen :) Bai-bai


 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar