Rabu, 11 November 2015

Di Kejar Setoran

Malam semua.
Bukan, ini bukan mau posting lanjutan FF, tapi mau curhat. hiks

Sebelumnya aku mau cerita dulu.
Aku itu suka banget membaca. Pokoknya apa aja aku baca. Dari buku cerita taman surga yang tipis banget tapi sarat akan makna dan gambar yang kalau dijadiin film nggak bakal lulus sensor, sampai novel yang tebalnya beratus-ratus halaman. Fyi, novel Harry Potter and The Order of The Phoenix masih jadi novel paling tebal yang pernah aku baca.
Oke back to topic, Aku juga suka baca buku pelajaran apalagi kalau ada materi yang membahas alam semesta. Bahas bintang, bulan, ruang angkasa. Wah itu aku minat pake banget bacanya. Selain itu aku juga suka baca sesuatu di internet, mulai dari artikel ilmiah, curhatan orang-orang, cerita online, fan fiction, sampai gosip artis-artis juga aku baca.

Kalian tahu enggak? Kalau seseorang yang terlalu menyukai suatu kegiatan dan mereka menjadi konsumen yang bisa kita kategorikan dalam kata 'holic', pasti dalam dirinya akan muncul keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang selama ini hanya menjadi konsumsinya saja.
Ambil contoh orang yang suka belanja. Lama-kelamaan pasti akan menjadi penjualnya. Atau orang yang suka makan, pokoknya hidupnya itu tiap hari wisata kuliner terus, pasti akan ada saat dimana dia akan mau membuat makanannya sendiri, bukan fotosintesis loh ya. Hehehe.

Sebenarnya sih masih banyak contoh lain ya, tapi dalam kasus yang aku alami dan pastinya akan dialami oleh orang lain diluar sana yang juga sangat suka membaca atau biasa kita kenal degan sebutan 'kutu buku'. Tunggu jangan ilfeel atau merasa jelek dengan sebutan itu. Jangan mengikuti pandangan orang-orang yang membuat 'kutu buku' itu seolah-olah suatu sebutan yang kurang baik, cupu, atau semacamnya. Oke lupakan 'kutu buku' kapan-kapan aku akan bahas tentang itu.

And back to topic again. 


Aku yang kutu buku ini dan sudah terlalu cinta dengan segala macam bentuk bacaan, munculah dalam pikiranku yang masih sangat labil, untuk menghasilkan apa yang selama ini jadi konsumsiku. Ya. Kalau Si tukang belanja akan menjadi penjual, Si tukang makan akan menjadi pemasak, Si tukang baca akan menjadi penulis. Aku mulai berpikir untuk membuat cerita.

Dan disinilah masalah bermunculan.

Ternyata menjadi produsen itu tidak semudah kita menjadi konsumen. Kalau dalam pikiran konsumen, asal ada uang maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. Sedangkan produsen, harus memikirkan matang-matang tentang apa yang akan dia produksi supaya bisa berhasil dipasaran.

Nah disini, aku yang beniat menulis pun merasakan sulitnya menjadi produsen. Walau dalam artian bukan produsen yang ingin hasil produksinya berhasil dipasaran atau karena uang.

Sebagai penulis, emm oke aku sebut diriku penulis. Toh, sekarang aku memang lagi menulis postingan ini kan? 
Lanjut, ternyata menulis tidak seenak yang aku bayangkan selama ini. Maksudnya, menulis itu susah. Enggak segampang membaca. Tapi se-enggak enak atau sesulit apapun menulis itu, tentu saja aku tetap melanjutkannya. Ada perasaan tersendiri yang aku rasakan saat menyelesaikan satu tulisanku.


Hal yang paling tidak enak dalam menulis adalah saat dimana kita sedang berusaha untuk menyelesaikan sebuah ide tulisan yang akan kita buat, datang lagi ide baru yang konsepnya sangat jauh berbeda dari ide sebelumnya itu. Karena aku termasuk orang yang susah mengingat sesuatu, jadilah aku mengambil ide baru itu dan menuangkannya kedalam tulisan, karena takut lupa dengan ide itu. Tahu enggak? Kalau sebuah ide menulis itu salah satu harta bagi penulis. Dapat sebuah ide itu susah.

Banyak ide yang muncul? Bagus. Iya memang bagus. Tapi dampaknya ada di tulisan sebelumnya yang belum selesai akan jadi terbengkalai. Dan inilah yang sedang aku hadapi. Kalau dipikir-pikir sudah banyak cerita yang aku buat dan berakhir dengan manis. Iya manis untuk dilupakan. Aku ngeblank.

Untuk sekarang ini saja, ada 4 cerita yang masih menjadi janjiku untuk kuselesaikan. Agreement, Love, My Rainbow, dan Unanswerable Heart. Dan selama ini juga aku berusaha untuk menyelesaikan ke empat cerita itu, walau dengan waktu yang cukup lama. Seperti Agreement contohnya. Sudah berapa lama FF itu terbengkalai? Dan beberapa bulan terakhir ini barulah aku ingin melanjutkannya. Belum lagi Love yang juga FF, itu juga sudah lumayan lama dan aku mengirim FF itu ke salah satu fanpage untuk di publish.

Aku berasa di kejar. Di kejar penagih utang. Ya memang aku punya utang sih, utang ending untuk semua ceritaku. Yang saat ini sedang berusaha aku lunasi. Aku di kejar setoran :D

Kenapa aku pengen menamatkan semua ceritaku? Karena aku mengerti. Aku ngerti kok rasanya digantungin sama penulis. Aku pernah digantungin dua tahun dan sampai sekarang cerita itu belum ada kabar. Sakit man.
Itu yang aku usahakan untuk enggak dirasakan sama orang-orang yang baca ceritaku. Ehe.

Sekali lagi, menulis itu menyenangkan tapi susah. Jadi mohon bantuan teman-teman pembaca. Kalian cukup bantu dengan memberikan feedback positif. Yaelah kayak online shop aja. Eh tapi serius. Kalian tentu saja enggak bisa membantu dengan menulis tapi kalian bisa membantu dengan dorongan moral. Seperti sempatkanlah berkomentar mengenai ceritaku. Aku terima kok komentar kalian. Mulai dari yang mau mengkritik, kasih saran atau mau kasih semangat. Aku justru senang. Mungkin terkesan 'Ah apasih, katanya menulis karena hobi tapi kok minta ini itu' aku juga dulu sering mikir begitu loh, saat membaca sebuah cerita dan mengharuskan kita untuk meninggalkan kementar tentang cerita itu. Dan sekarang aku sadar betul komentar itu sangat berharga juga bagi penulis. Karena akan ada saat dimana penulis merasa insecure dengan tulisannya sendiri. Ini bagus enggak ya? Harus bagaimana ya? Alay enggak ya?

Masih belum percaya? coba deh kalian menulis dan enggak mendapat komentar dari pembaca. Enggak enak.

Okeeh. begitulah curhatanku. Niat awalnya cuma mau kasih tau kalau aku berasa di kejar setoran, eh malah nyasar kemana-mana. Maklum terbawa suasana malam dan rasa galau karena tadi habis lihat langit malam, enggak ada satu bintang pun yang terlihat. Fyi, aku suka banget sama rasi bintang dan pengen lihat langsung. Tapi sampai sekarang belum pernah. Poor me.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar