Author : Littemoonc
Genre: Romance, Married Life.
Rate: PG 15+
Length: Series
Cast:
~Cho Kyuhyun
~Shin Hyein
~Park Nara
~Lee Donghae
~Lee Hyukjae
~Yang Yoseob
~Cho’s FamilyDisclamer: FF ini murni hasil imajinasiku yg tiba-tiba aja muncul. Daripada ngambur gak jelas mending berbagi imajinasi :D. kalau ada typo harap maklum ya, typo itu manusiawi. Don’t copy copy! Don’t bash!
Hai yo wuss up wkwk. saya datang lagi membawa kelanjutan FF ajaib bin ngebosanin ini. kyakkyak. hampir setahun ni ff terbengkalai, padahal ff nya sudah ada loh, tapi sayanya aja yg malas publish hehe. makasih kalau ada yang nungguin. makasih, ya walaupun kalau diliat sih gabakal ada yg nungguin huff
ini link sebelumnya : Part 1
Apa untuk mencintai seseorang itu sesulit ini? Apa aku tidak bisa untuk
sekedar mencintainya. Tapi mengapa saat aku sudah mulai mencintainya, mengapa
semuanya terasa sesakit ini. Terlalu sakit bagiku, karena dia perlahan-lahan
mulai berubah –Kyuhyun-
Apa mencintaimu itu sebuah kesalahan? Walaupun sakit, tapi aku tetap
menerima semua ini. Aku mencintaimu, karena itu aku bertahan sampai akhir. Tapi
jika itu membuatmu tidak bahagia, maka aku siap melepasmu. –Kim Hyein-
_______________
“Seonbae,
sekali lagi terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kau telah menyelamatkanku.
Em.. apa ada yang bisa aku bantu sebagai balas budiku? Mungkin aku memang tidak
bisa membay---.” Belum sempat Hyein melanjutkan tawarannya, Kyuhyun segera
menyambar. Ingin memberitahu apa yang daritadi dia rencanakan.
“Kau, bisakah
kau jadi pacarku?”
Kyuhyun kaget sendiri mendengar ucapannya itu. Bagaimana mungkin dia mengucapkannya seperti itu. Hyein bisa saja salah paham. Benar, perkataan Kyuhyun tadi sontak membuat Hyein yang daritadi menunduk dan enggan menatap wajahnya, segera menoleh melihat Kyuhyun dengan wajah penuh tanda tanya(?)
-THE STORY IS BEGIN-
Aku masih tidak percaya semua ini! terasa seperti mimpi
Kyuhyun kaget sendiri mendengar ucapannya itu. Bagaimana mungkin dia mengucapkannya seperti itu. Hyein bisa saja salah paham. Benar, perkataan Kyuhyun tadi sontak membuat Hyein yang daritadi menunduk dan enggan menatap wajahnya, segera menoleh melihat Kyuhyun dengan wajah penuh tanda tanya(?)
“Ah.. ani,
ani.. maksudku sebagai balas budimu, bisakah kau berpura-pura mnjadi pacarku?
Aku harap kau tidak menolak” perkataan Kyuhyun tadi lebih terdengar sepeti
paksaan diakhirnya.
“Maksud
seonabe? Kenapa aku?” Tanya Hyein tak percaya. Kenapa Kyuhyun memilih dia untuk
berpura-pura jadi pacarnya. Padahal banyak sekali penggemar Kyuhyun yang pasti
mau menjadi pacar kyuhyun.
“Karena kau
satu-satunya yang akan melakukan itu tanpa meminta balasan. Bukan begitu?” Ucap
Kyuhyun kali ini lebih santai, namun tetap saja tidak jauh dari kesan datar dan
dinginnya.
“Kau pasti
berpikir, kenapa aku tidak memilih gadis-gadis diluar sana yang dari segi
penampilan sangat jelas bahwa lebih menarik daripadamu” lanjutnya dengan
menatap Hyein dari bawah sampai atas. Iya, itu memang yang ingin Hyein tanyakan.
Tapi kenapa Kyuhyun ahrus berkata dengan cara seperti itu. Tedengar seperti
merendahkan.
“Aku tidak
memilih mereka, karena mereka ingin berpura-pura menjadi pacarku jika aku
mencium mereka. Dan itu tidak akan aku dapatkan darimu mengingat apa yang telah
aku berikan kepadamu. Bukan begitu emm.. Hyein-ssi?”
Bingo!! Dugaan
Hyein tepat. Pasti ada sesuatu yang diinginkan oleh gadis-gadis itu yang
merugikan Kyuhyun dan tidak bisa diminta oleh Hyein.
Hyein
sebenarnya sangat ingin menjadi pacar kyuhyun walau dalam artian hanya ‘pacar
bohongan’ tapi Hyein bukan gadis ceroboh yang berpikiran pendek. Hyein masih
diam memikirkan bagaimana kalau nanti seluruh universitas tahu bahwa dia dan
Kyuhyun pacaran, lalu dia dibenci oleh penggemar Kyuhyun yang sangat mengerikan,
dia dibully disana-sini oleh seonbaenya yang menyukai Kyuhyun, dia dikatakan
tidak pantas dengan Kyuhyun karena dia kampungan dan tidak punya teman.
Kyuhyun yang
melihat ekpresi wajah Hyein langsung saja tahu apa yang Hyein pikirkan. Kyuhyun
tidak menyangka pikiran gadis itu sangat mudah ditebak.
“Aku tidak akan
membiarkan seseorangpun mengganggumu dan berbuat sesuatu yang buruk kepadamu.
Aku akan bertanggung jawab atas keselamatanmu. Jadi aku mohon, terimalah
tawaranku?” perkataan Kyuhyun itu membuyarkan pikiran Hyein. Apa karena IQ nya
yang sangat tinggi Kyuhyun jadi bisa membaca pkiran orang lain? Pikir Hyein.
“Baiklah,
seonbae. Aku akan mencobanya.” Jawab Hyein ragu.
“Oke, terima
kasih kalau begitu. Kau bisa pergi.”
“huh, aku
tahu ini ruanganmu. Tapi bisakah kau tidak mengusir. Aku juga baru akan
berpamitan pergi. Dasar” umpat Hyein dalam hati lagi. Berbicara dengan
Kyuhyun membuatnya sering mengumpat. Kyuhyun menyadari perubahan mimik wajah
Hyein saat mendengar perkataannya bertanya.
“Kau kenapa?
Tidak pergi?”
“Ah, ne, ne..
seonbae. Annyeonghigeseyo”
---
Esoknya,
seperti biasa Hyein yang gemar menghabiskan waktunya ditaman, dibawah pohon
yang sangat rindang sedang membaca buku.
“Lihat, Kyuhyun
dia sudah datang..” teriak gadis yang berdiri tak jauh dari tempat Hyein.
Rusuh
lagi rusuh lagi. Pikir Hyein
dalam hati.
Hyein masih
tetap fokus membaca bukul tebal dihadapannya. Drtt drtt drtt.. hingga ponselnya
berbunyi.
“yeoboseyo?
Nuguseyo?” Hyein langsung menanyakan siapa yang sedang menelponnya. Jarang
sekali ada nomor baru yang langsung meneleponnya.
“Aku tunggu kau
didepan kelasmu jam 1 siang” ucap sipenelpon tanpa menjawab pertanyaan Hyein.
Mendengar suara
khas itu Hyein langsung tahu bahwa itu adalah Kyuhyun. Suara beratnya dengan
nada datar dan dingin. Bukankah Kyuhyun berada didekat sisni. Dia baru saja
memasuki kawasan taman. Hyein segera mengalihkan pandangannya ke taman, mencari
sosok Kyuhyun. Dan dia berhasil melihat Kyuhyun berjalan dengan telepon
ditelinganya. Saat Hyein menatap Kyuhyun, tiba-tiba saja pandangan mereka
bertemu dan Hyein mengangguk kepada Kyuhyun. Lalu terdengar bunyi.. Tuttttt
Tutttt Tuttt. Kyuhyun menutup teleponnya secara sepihak tanpa mengucapkan
sepatah katapun.
“Dasar tidak
punya etika” lagi-lagi Hyein mengata-ngatai Kyuhyun.
---
“Hey Kyu.. ayo
kita berburu pacar lagi. Waktumu tinggal hari ini” teriak Eunhyuk saat Kyuhyun
memasuki ruangan mereka.
“Ani. Kita
hentikan saja. Aku seudah mendapatkannya.”
“Mwoo??” pekik
Donghae dan Eunhyuk bersamaan. Sejak kapan Kyuhyun mendapatkannya?
“Siapa dia Kyu,
apa kau akan merelakan ciuman pertamamu?” tanya donghae.
“Seseorang yang
kalian tidak kenal dan aku tidak akan kehilangan ciuman pertamaku” ucap Kyuhyun
dengan senyum kemenangan. Eunhyuk merasa ada yang aneh dengan gadis yang
menjadi pacar bohongan Kyuhyun. Apa gadis itu normal?
“Apa dia cantik
Kyu?” Tanya Eunhyuk lagi. Kyuhyun menimang pertanyaan Eunhyuk. Cantik? Apa
gadis itu cantik? Dia bhakan tidak menarik sedikitpun. Kalau kedua sahabatnya sampai
tahu bahwa gadis yang Kyuhyun pacari adalah si kampungan yang selalu jadi bahan
lelucon anak sekampus, mau ditaruh dimana harga diri Kyuhyun sebagai cowok
paling populer. Donghae yang sedari tadi mengamati sikap Kyuhyun mulai curiga.
“Kyu, kau
baik-baik saja?”
“Ah, dia tentu
saja dia cantik. Dia gadis paling cantik dikampus kita.” Jawab Kyuhyun penuh
keyakinan. Aku berharap ada keajaiban yang membuatnya menjadi cantik
seketika. Pikir Kyuhyun membayangkan wajah dan penampilan Hyein.
“Kalau begitu,
perkenalkan kami padanya Kyuhyun-ah” pinta Eunhyuk dengan menunjukkan gummy
smilenya.
“Tidak bisa.
Aku tdak mau kalian jadi suka padanya” tolak Kyuhyun sebenarnya itu hanya
alasan kosong. Tentu saja tidak bisa sekarang mengingat penampilan Hyein yang
sangat tidak enak dipandang mata.
“Dasar pelit.
Lihat saja aku akan mencari tahu sendiri.”
-Kyuhyun POV-
Sudah pukul 12
siang. Aku baru saja selesai menerima mata kuliah. Masih ada sekitar 1 jam lagi
untuk menunggu gadis itu keluar. Tadinya aku mengajaknya bertemu untuk mengurus
surat perjanjian atas hubungan kami tapi mengingat apa yang telah kukatakan
pada Donghae dan Eunhyuk tadi.. Dia tentu saja dia cantik. Dia gadis paling
cantik dikampus kita.. aku yang berharap kejadian akan datang padanya,
lebih ingin membuat keajaiban itu sendiri sebelum terlambat. Oke Kyuhyun
gunakan otak briliant mu. Ubah gadis itu menjadi cantik sebelum kau
mempermalukan dirimu sendiri.
“Oh, kau sudah
lama menunggu?”
Pemikiranku
akan membuat keajaiban itu buyar saat terdengar suara dari sampingku.
“Sekarang kau
ikut aku.” Suruhku pada gadis ini. Terlihat ia akan melontarkan pertanyaan
namun segera kulanjutkan bicaraku.
“Jangan
bertanya dan jangan menolak. Ikuti saja apa yang kukatakan”
“Tapi bisakah
kau berjalan sedikit jauh dariku. Orang-orang menatapku aneh. Aku takut” bisik
Hyein kepadaku.
Ah iya aku
lupa. Disini aku masih berstatus laki-laki nomor satu dikampus. Jelas saja
orang-orang menatap aneh gadis itu. Gadis yang berjalan didekatku. Gadis
kampungan dan laki-laki populer jalan berdekatan. Bukankah itu pemandangan yang
sangat kontras? Segera mungkin aku berjalan lebih cepat mendahului gadis itu.
Kasihan juga dia mendapat tatapan membunuh dari para penggemarku diujung
koridor. *Kyuhyun narsis sumpah-_-*
Kami sampai
didepan audy hitamku. Aku segera masuk dan dia masih saja diam disamping.
Apa-apaan dia. Apa dia tidak pernah menaiki mobil seperti ini? Malang sekali
nasibmu nak.
“Hey, aku tahu
mobil ini sangat keren dimatamu. Cepat masuk sebelum ada orang yang melihatmu”
panggilku santai mengajaknya segera masuk kedalam mobilku.
“Ah nee..”
“Apapun yang
aku lakukan padamu hari ini aku harap kau mau menerimanya. Ini demi kebaikan
kita berdua. Dalam urusan ini aku rasa kita akan sama-sama untung.” Aku mulai
membuka pembicaraan saaat mobilku sudah melaju meninggalkan kawasan kampus.
“Mak, maksud
seonbae?” tanya gdis itu terbata-bata
“Maksudku, kau
ikuti saja apa yang harus kau lakukan. Ini tidak akan merugikanmu. Ah sudah
sampai sekarang turun” suruhku lalu segera memasuki pusat perbelanjaan.
-Kyuhyun POV
end-
-Hyein POV-
Aku masih
mengikutinya dari belakang. Berjalan sedikit lebih lambat dari dia. Agar
tercipta sekit jarak diantara kami. Hingga kami sampai didepan audy hitamnya.
“Hey, aku tahu
mobil ini sangat keren dimatamu. Cepat masuk sebelum ada orang yang melihatmu”
panggilnya santai. Mengajakku masuk kebilnya. Namun perkataannya itu lebih
terdengar seperti mengejek daripada mengajak.
“Ah nee..”
“Apapun yang
aku lakukan padamu hari ini aku harap kau mau menerimanya. Ini demi kebaikan
kita berdua. Dalam urusan ini aku rasa kita akan sama-sama untung.” Dia mulai
membuka pembicaraan saaat mobilnya sudah melaju meninggalkan kawasan kampus.
Apa maksudnya?
Dia mau memperlakukan aku seenaknya? Bagimana ini?
“Mak, maksud
seonbae?” tanyaku itu terbata-bata. Takut dia akan berbuat macam-macam.
“Maksudku, kau
ikuti saja apa yang harus kau lakukan. Ini tidak akan merugikanmu. Ah sudah
sampai sekarang turun” suruhnya lalu segera memasuki pusat perbelanjaan. Ah,
aku rasa aku tahu kearah mana pembicaraan kami tadi.
---
Woahh. Selama
aku hidup disini, ini pertama kalinya aku memasuki tempat ini. Ternyata tempat ini memang sangat cocok
untuk orang-orang seperti Kyuhyun. Orang-orang kaya bisa menghamburkan uang
seenaknya.
Kyuhyun membawaku masuk kedaerah pakaian wanita. Kami
disambut sangat hormat dengan para karyawan disana. Benar-benar seperti adegan
difilm-film. Kyuhyun meninggalkanku didekat deretan baju. Sementara Kyuhyun
berbicara dengan salah satu karyawan yang ada disitu, aku iseng melihat-lihat
baju yang ada didekatku. Aku lalu melihat label harga baju itu dan
menggelengkan kepalaku beberapa kali berharap aku salah lihat ada berapa angka
nol nya. Dan setelah aku perhatikan betul-betul angka nol itu tidak berkurang.
Seketika itu juga aku menjauh dari baju itu dan menabrak seseorang.
Dukk. Aku berbalik dan melihat Kyuhyun berada
dibelakangku. Kenapa wajahnya makin tambah datar . pikirku
“Kau ikuti karyawan itu, dan em.. coba kau pakai ini”
suruh Kyuhyun padaku dan memberikan baju yang tadi aku pegang. Aku hanya
mengangguk dan masuk keruang ganti.
“Tidak cocok. Ganti” Ujarnya saat melihatku keluar
memakai dress yang dipilihkannya tadi. “Coba yang ini.”
“Terlalu
mencolok, ganti” Suruhnya lagi padaku. Dan aku hanya menuruti apa katanya.
“Aku tidak suka, coba yang lain” Mwoyaa? Kalau tidak suka
kenapa kau suruh aku pakai. Dasarr. Kesalku. Entah ini sudah berapa kali aku
keluar masuk ruang ganti. Sebenarnya seperti apa sih selera Kyuhyun.
Menyusahkan. Kalau begini terus, aku menyesal menerima tawarannya itu.
“Ini yang terakhir. Kalau masih tidak bagus kita pergi
dari sini.” Ucapnya sekenanya. Mukanya terlihat lebih datar dari biasanya. Dan
itu membuatku takut.
“Ayo pergi dari sini.” Kyuhyun segera menarik tanganku
saat aku baru keluar dari ruang ganti. Dia segera menaiki mobil dan melaju
entah kemana lagi. Tunggu dulu, Kyuhyun tidak membayar baju ini?
“Anu, seonbae. kau tidak lupa membayar baju ini?”
tanyaku hati-hati
Kyuhyun tersenyum pelit
“Untuk apa aku membayar kalau tempat itu punyaku?” tanyanya
balik tanpa menjawab pertanyaanku. Walaupun itu sebuah pertanyaan, namun itu
cukup memberi jawaban atas apa yang kutanyakan tadi. Kami terdiam lama hingga
aku bertanya lagi
“Seonbae, kita mau kemana?”
“Salon”
“Oh..”
“Seon- “ Aku ingin bertanya lagi namun terpotong oleh
omongan Kyuhyun
“Ternyata kau lebih ribut tidak seperti yang
kubayangkan” Kritik Kyuhyun padaku. Aku hanya menunduk dan tidak berniat untuk
bicara lagi.
-Hyein POV End-
Sekarang Kyuhyun dan Hyein berada dalam sebuah salon.
Kata salon untuk tempat ini sungguhlah tidak tepat. Bayangkan saja apa ada
salon yang memiliki 7 lantai dalam gedungnya. Sungguh yang mempunyai salon ini sangat
serakah.
Kyuhyun menyuruh Hyein untuk duduk. Sementara Kyuhyun
seperti biasa pergi untuk memberitahu pelayan yang ada disalon ini. Melihat
Kyuhyun yang berbicara dengan sangat santai kepada pelayan disini dan juga
respon yang diberikan pada Kyuhyun, Hyein sempat berpikir jangan-jangan salon
ini juga punya Kyuhyun?-_-
Kyuhyun meninggalkan Hyein sendirian. Entah kemana
perginya. Bahkan Hyein yang daritadi mengedarkan pandangannya keseluruh ruang
dilantai satu ini tidak dapat melihat Kyuhyun. Yang Hyein lihat hanya
orang-orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Mulai dari penata
rambut, pelayan minuman, O.B, dan juga pada pelanggan disini yang kebanyakan
adalah wanita pastinya. Mereka sibuk membicarakan sesuatu yang sama sekali
tidak Hyein mengerti.
“Eh. Tuan datang. Apa Tuan datang bersama gadis tadi?”
Tanya Nona Jung penasaran. Assisten manager yang sedang mengikuti Kyuhyun dari
belakang. Bagaimana tidak, seorang Kyuhyun yang terkenal selalu dingin kepada
wanita tiba-tiba saja membawa wanita datang kesalon. Membayangkannya saja Nona
Jung tidak pernah.
Kyuhyun yang merasa Nona Jung terlalu ingin tahu hanya
menjawab dengan anggukan kepala.
“Aku ingin kau merubah penampilannya. Buat dia
terlihat berbeda dari sekarang. Aku tahu kau adalah orang paling berbakat
disini makanya kakakku menunjukmu menjadi assisten manager.” Titah Kyuhyun
cepat kepada Nona Jung.
“Ah, Tentu saja Tuan. Terima kasih sudah
mempercayaiku. Aku tidak akan mengecewakanmu.” Balas Nona Jung cepat sambil
membungkuk beberapa kali.
“Bagus. Kalau begitu cepat lakukan. Aku sudah tidak
tahan berada disini.” Kyuhyun memasang wajah muaknya melihat kebelakang. Begitu
juga Nona Jung. Dibelakang mereka terlihat gadis-gadis pelanggan salon itu
mulai berkasak-kusuk. Dan pastinya bahan pembicaraan mereka itu siapa lagi
kalau bukan Kyuhyun. Nona Jung lalu teringat kejadian saat dimana Kyuhyun tidak
pernah mau lagi masuk kesalon itu hanya karena gadis-gadis seperti itu. Dan
sekarang lihat tepat setelah 5 tahun kejadian itu ini baru pertama kalinya ia
memasuki gedung ini.
“Ah, baik Tuan. Apa Tuan mau menunggu? Oiya, Nona Ahra
sebentar lagi melakukan inspeksi kesini. Mungkin sekarang ia sedang dilantai 3.”
Mendengar perkataan Nona Jung membuat mata Kyuhyun
membulat sempurna. Noonanya ada disini? Argghh sial. Bagaimana kalau Noonanya
tahu bahwa Kyuhyun membawa gadis dan melihat penampilan gadis itu. bisa hancur
harga dirinya. Kyuhyun diam sejenak tidak ingin memperlihatkan ekpresi kagetnya
pada Nona Jung yang masih berada dihadapannya. Kyuhyun lalu menyadari
kebodohannya. Ia lupa bahwa ini hari rabu. Hari dimana kakakknya akan berada
disalon ini seharian. DI ULANG : SEHARIAN.
“Noona ada disini? Lantai berapa saja yang sudah dia
lihat?” Tanya Kyuhyun cepat.
“Seperti biasa, ia selalu memulai dari lantai 7
kemudian turun kelantai yang lebih rendah.” Jawab Nona Jung cepat.
“Ah, kalau begitu kau ikut aku sekarang.”
“Ne..”
-Kyuhyun POV-
Aku berjalan cepat mendekati gadis itu. Aku hanya
menggeleng saat melihat ekspresinya saat ini benar-benar kampungan. Ia melamun
memperlihatkan wajah konyolnya.
“Hey, cepat berdiri waktu kita tidak banyak.”
Ia tersadar dari lamunannya dan segera berdiri
menghadapku.
“Nona Jung, kami berdua akan keruang VIP dilantai 7.
Aku ingin memakai ruangan itu.”
Kenapa aku memilih lantai 7? Oh tentu saja untuk
menghindari Noonaku. Kalau bertemu dengannya disini, aku pasti akan diintrogasi
dengannya.
“Ah, baiklah Tuan akan segera aku siapkan.” Nona Jung
hendak pergi untuk menyuruh pelayan menyiapkan ruangan itu. namun segera
kutolak.
“Tidak perlu disiapkan. Aku ingin segera memakainya.
Aku akan pergi sekarang. Aku harap kau cepat menyusul. Kau tahukan aku tidak
suka menuggu.” Ia terlihat heran namun kemudian mengangguk.
“Dan lagi. Jangan memberitahu Noona kalau aku berada
disini.” Pintaku sebelum ia benar-benar pergi.
Aku segera menarik tangan gadis itu. Waktuku tidak
banyak. Aku harus segera kelantai 7 sebelum bertemu dengan Noona. Sekarang kami
berada didepan lift. Aku hendak memasukinya, namun segera kuurungankan.
Perasaanku menjadi tidak enak. Mungkin aku akan mendapatkan masalah saat
memakai lift seperti, bertemu dengan Noona atau gadis-gadis yang bisa
menyerangku didalam ruang yang luasnya tidak lebih dari 2x2 meter itu. Gadis
itu juga akan memasukinya, tapi aku segera menariknya. Kulihat badannya sedikit
terhempas. Apa aku kasar? Ah, tidak mungkin, dia saja yang terlalu lemah.
“Seonbae. bisakah kau berjalan sedikit lebih pelan?”
Tanya gadis itu ngos-ngosan. Dan apa, kenapa wajah gadis itu menyedihkan. Ya,
aku menuju lantai 7 menggunakan tangga darurat jalan yang lebih aman daripada
memakai lift. Sekarang kami sedang menuju lantai 4.
Aku berpikir sejenak, ini ditangga darurat jadi mana
mungkin Noona akan lewat sini selagi ada lift.
“Ah, geure.” Jawabku singkat. Kami kemudian berjalan
menaiki tangga dengan santai, tanpa aku sadari ternyata tangaku masih
mengenggam erat pergelangan tangan gadis itu. Segera mungkin aku melepaskannya.
Dan kulihat pergelangan tangannya memerah. Oh, jadi karena ini wajahnya seperti
itu. dasar bodoh, kau bisa menyuruhku melepaskannya. Ah, atau jangan-jangan dia
suka aku memegang tangannya hingga sakitpun dia rela? Aigoo, Kyuhyun-ah kau
memang hebat. *Kyuhyun mulai narsis lagi*-_-
Kulihat gadis itu bernapas lega saat aku melepaskan
tangannya.
-Kyuhyun POV End-
-Hyein POV-
Akhirnya ia melepas genggaman tangannya. Ah, lega
rasanya. Kami pun sampai dilantai 7 gedung ini. Seperti biasa, Kyuhyun selalu
berjalan didepanku dan aku hanya bisa mengekorinya dalam diam. Saat memasuki
ruang yang terletak paling ujung aku benar-benar terperangah. Benarkah ini
sebuah salon? Benar-benar mewah.
“Kau masuklah keruangan itu, ini ganti bajumu” Kyuhyun
segera menyuruhku masuk untuk mengganti bajuku dengan baju yang tadi ia ambil
dibutik miliknya. Aku hanya mengangguk patuh dan segera melakukan apa yang
disuruhnya.
Aku keluar dari ruang ganti dan segera menuju meja
rias. Disana Kyuhyun dan penata rias sudah menungguku. Tak ada perubahan
ekpresi dari wajah Kyuhyun. Datar dan dingin.
“Noona, aku percayakan dia padamu. Kalau kau tidak
bisa membuat dia seperti tuan putri, setidaknya buat dia lebih baik dari
penampilannya sekarang.” Pinta Kyuhyun pada penata rias yang bername tag kan
Jung inha, walau perkataannya terkesan datar, namun tetap terselip sedikit nada
memohon. Apa penampilanku benar-benar mengerikan? Menyedihkan? Sampai ia
bertingkah seperti itu.
“Kau tenang saja. Serahkan semuanya padaku.” Jawab
penata rias Jung pada Kyuhyun.
Sudah lebih dari sejam aku duduk didepan meja rias
ini. Rasanya tulang leherku pegal sekali. Seandainya bisa, maka aku akan
melepas sebentar kepalaku. Tiba-tiba
ponselku berbunyi. Dan lagi-lagi ada panggilan dari nomor yang tidak kukenali.
“Yeoboseyo..
ne, Shin Hyein imnida. Nuguseyo?.... ah geure..nanti akan saya kabari...”
Haaaaahh.
Ternyata yang menelpon itu pengacara teman lama appa. Katanya teman lama appa
ingin bertemu denganku. Apa teman lama yang sekarang ini masih teman lama yang
dulu juga? Yang dari setahun lalu ingin aku untuk menikah dengan putranya?
Aishh. Kenapa appa membuat perjanjian seperti itu. Sebaiknya aku mengganti
nomor ponselku agar aku bisa lepas dari kejaran mereka.
“Nona bisa
berdiri sekarang. Ini sudah selesai.” Pinta penata rias Jung padaku.
“Ah..
kamsahamnida...” Balasku. Segera berdiri dan sedikit menunduk padanya. Aku
mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan ini tapi tidak melihat Kyuhyun
seonbae. Kemana perginya dia.
“Kau
benar-benar cantik..” Puji penata rias Jung padaku. Hah? Padaku? Aku langsung
membalikkan badanku padanya dan tersenyum kaku.
“Coba lihatlah
penampilanmu dicermin besar itu.” Aku perlahan-lahan membalikkan badan kearah
cermin besar yang terletak disamping pintu. Entah itu pintu apa. Toilet
mungkin? Pikirku.
“Omoo!!” Pekik
ku kecil. Apa gadis yang kulihat itu diriku? Aku benar-benar berubah. Tidak ada
kuciran rambut dan baju lusuh yang kata orang-orang bergaya kampungan. Kulihat
penata rias jung tersenyum melihat tingkahku. Aku kembali terdiam dan melihat
cerminan diriku. Ini sungguh bukan diriku. Aku masih terdiam hingga pintu yang
berada tepat disamping cermin itu terbuka dan Kyuhyun seonbae muncul dari dalam
ruangan itu. Dan ternyata dugaanku benar. Itu adalah toilet.
“Shin Hyein?”
Tanyanya datar tanpa ekspresi terkejut sama sekali. Daebak. Apa dia tebuat dari
es? Atau apa ibunya mengidam es saat mengandungnya dulu? Dia benar-benar
dingin. Aku saja yang melihat diriku berubah benar-benar kaget. apalagi orang
lain. Tapi dia? Wah daebak. Kapan-kapan aku ingin belajar ekspresi dingin
seperti itu. Supaya aku bisa bersikap cuek pada orang-orang yang mengejekku
dikampus.
*Hyein POV end*
Kyuhyun baru
saja keluar dari toilet dan langsung melihat gadis berdiri tepat didepan cermin
yang berada disamping pintu toilet. Kyuhyun sempat terkejut tapi belum sempat
rasa terkejutnya itu menciptakan ekspresi diwajahnya ia segera menepisnya agar
itu tidak terjadi. Kyuhyun masih menatap dengan ekspresi datar.
“Shin Hyein..?”
Panggil Kyuhyun terlihat ingin memastikan. Dalam hatinya ia bertanya-tanya. Apa
benar dia Shin Hyein si gadis kampung itu? Apa ini wujud aslinya? Atau ini
hanya tipuan make up? Dan apa itu? Tubuhnya benar-benar diluar dugaanku. tubuh
yang selalu tertutupi dengan baju kebesaran dengan gaya kampungan. Ternyata
seperti ini wujud aslinya. Kalau eunhyuk hyung melihatnya dia pasti.. Kyuhyun
segera menepis pikiran kotornya. Kenapa dia bisa berpikiran seperti itu. Dan
apa? Eunhyuk? Kenapa anak itu tiba-tiba muncul? Ini pasti karena otak mesum
Eunhyuk hyung. Pikir Kyuhyun lagi.
Kyuhyun
kemudian berdiri disamping Hyein dan melihat Hyein dari pantulan cermin. Ia
lalu sedikit tersenyum dan berbalik melihat penata rias Jung.
“Gomawo noona”
ucapnya tulus dan tersenyum. Hyein yang melihat senyuman itu benar-benar
terpanah. Seketika manusia es itu berubah menjadi seperti sinar mentari yang
hangat. Wajah Hyein jadi memerah melihat Kyuhyun yang berubah menjadi sosok
hangat itu. Segera ia menunduk malu melihat pantulan wajah merahnya dicermin.
“Kaja, kita
pergi dari sini.”
“Ah ne
seonbaee.”
“Bye Noonaa.”
“Ne
Kyuhyun-ah.. kau tau, kalian benar-benar serasi.”
-----
“Kita masih
punya waktu sampai nanti malam. Dan sekarang masih pukul 4 sore. Ayo kita makan
sesuatu. Aku sangat lapar menunggumu ditempat mengerikan itu.” Ucap Kyuhyun yang
tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
“Keunde
seonbae.. apa yang mengerikan dari tempat itu?” Tanya Hyein hati-hati. Jujur
saja ia masih takut dengan orang seperti Kyuhyun. Walaupun dia kagum pada sosok
Kyuhyun tapi tetap saja bisa dekat dengan Kyuhyun kurang dari 24 jam terakhir
ini membuatnya sedikit tahu seperti apa sifat Kyuhyun yang sesungguhnya.
Dingin, datar, dingin, datar, dingin, datar begitu terus sampai kiamat. Bahkan tak
pernah ada ekspresi lain yang ia keluarkan. Ah.. Ada, saat ia berterima kasih
pada penata rias Jung, Kyuhyun tersenyum tapi hanya sekitar 2 detik.
Seperti biasa, Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan
Hyein. Ia hanya masuk kedalam mobil super mahal, keren, dan mewahnya itu. Hyein
yang melihat itu hanya bisa tersnyum kecut. Ya seharusnya ia tahu itu akan
terjadi. Kyuhyun tidak akan mau berbicara pada Hyein apalagi menyangkut sesuatu
yang pribadi seperti menjawab pertanyaan Hyein tadi.
Kyuhyun sudah didalam mobil menunggu Hyein untuk menyusulnya. Tapi apa yang gadis itu lakukan. Lambat sekali gadis itu. pikir Kyuhyun.
"Yak! kau mau pergi tidak!" Teriak Kyuhyun kesal sesaat jendela mobilnya terbuka. Kesal? tentu saja, ia sudah muak dengan tempat ini dan ingin segera pergi. Tapi gadis itu justru berdiam diri diluar sana. Membuang-buang waktu.
Hyein kaget dan tersenyum kecut. Galak sekali dia
Kkeut~
TBC eaak hihi
Teman-teman yang baca mohon tinggalkan komentar ya:) ini menyangkut apakah ff ini akan saya lanjutkan dalam waktu dekat apa tidak. karena komentar kalian adalah penyemangat author. okesip. makasih.
Teman-teman yang baca mohon tinggalkan komentar ya:) ini menyangkut apakah ff ini akan saya lanjutkan dalam waktu dekat apa tidak. karena komentar kalian adalah penyemangat author. okesip. makasih.
Lanjuuuuut eonnie please sampe ending ya biar ga ngambang&bikin penasaran๐๐น
BalasHapusHai!! makasih ya sudah bacaaa. bakal aku lanjutin kok, tapi enggak tau kapan. huhuhu. yang jelas bakalan ada endingnyaaaa:3
HapusLanjutin dong thor. Penasaran sama ceritanya. Keren.. :)
BalasHapusiyaaa bakal dilanjutin kok:) makasih udah baca yaaa
Hapusbagus thor ff-nya, alurnya juga bagus tapi tutur kalimat agak sesikit diperbaiki.....segera di publis Thor udaah ga sabar. fighting!
BalasHapuswaaah. makasih ya kritiknyaa. makasih sudah bacaaa:)
Hapus